Mengingat Masa Lalu 1 title
Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata
Mengingat Masa Lalu 2 title
Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata
Mengingat Masa Lalu 3 title
Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata
Mengingat Masa Lalu 4 title
Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata
Mengingat Masa Lalu 5 title
Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata
Senin, 09 Januari 2012
Lorong Hatiku
semua telah aku jalani dalam hidup ini. banyak sudah yang kudapati suka dan lukaku, perjalanan waktu masih sangat panjang. ribuan jejak telahku lampaui dengan nikmat dan susahnya perjuangan ini. tapi aku pingin menulis kisah hidupku yang makin suram.Untuk adikku Dek cut maafkan akhimu, telah lama aku meninggalkanmu, kadang dalam keramaian engkau masih merasa sendiri. bukan salahmu dek. salah akhimu yang terlalu tertekan dengan perasaan dan tekakanan dari orang yang sekarang akhi sayangi. akhi tidak tau kenapa dia sangat benci padamu. kadang kata-katamu benar dek, kadang kata-katamu mengandung makna yang sangat dalam untul bisa akhi mengertikan dengan bait-bait syair yang kadang engkau tulis disamping pelajaranmu.
wahai pejuang..? engkau memang penuh dengan perasaan dan sangat pengertian terhadap akhimu, cuman akhimu yang selalu menghidar dari hadapanmu karena desakan orang yang membencimu jika dekat denganku. padahal engkau orang yang sangat akhi sayang. engkau adikku yang selalu membantuku untuk terus maju dalam pergulatan dunia ini. engkau memang cahaya dalam hidupku.
wahai pejuangku,,? sejak kecil engkau telah bersamaku. berbagai penglaman dan rintanan telah kita hadapi dengan penuh kesabaran dan ketulsan jiwamu yang selalu lembut untuk direnungi. dek cut, tidak ada wanita yang sepertimu. akhi hanya ingin membahagiakanmu selagi umurku masih dikandung badan,
adikkku dek cut, namamu tidak akan hilang begitu saja dalam jiwa ini. namamu yang telah melekat sebagai dek cut adalah pemberianku di malaysia dulu. nama yang sempurna bagi seorang bocah yang telah ditinggalkan ayah ibu saudara dalam musibah tsunami 204 dulu.
adikku mafkan daku. sakit dan sehatmu telah kurang aku mengetahuinya. tapi engkau adalah temanku adikku dan guruku............