Dalam beberapa hari ini, kita di suguhkan berita kedatangan
Lady Gaga ke indonesia. Berbagai macam opini muncul di media, demo hampir
seluruh indonesia serentak diadakan. Para ulama dan para pembesar ada yang pro
dan kontra. Di Aceh pun kita melihat hal yang sama, para mahasiswa berdemo
menolak kedatangan Lady Gaga.
Ada yang mengatas namakan Agama, karena tidak islami. Goyangannya
mempertonton Aurat, artis kita lebih dasyat lagi ( dewi persik, Julia Peres CS
).
Ada yang menyoroti membawa simbul-simbul syaitan yang sangat
dilarang di indonesia, artis kita biasa saja ( Ahmad Dani cs, setiap tampil
simbul setan pasti dibawa dan dipakai ) itu biasa bagi orang kita. Wallahu’alam.
Ada yang mengatas namakan budaya, tidak sesuai dengan budaya
indonesia. Artis kita apa sangat sesuai, lihatlah di TV goyangan dangdut dasyat.
Apa sesuai dengan budaya kita yang sering kita agung-agungkan budaya ketimuran
( Islami )
Tulisan ini bukan membolehkan Lady Gaga konser di indonesia,
tapi kita tidak melihat dalam negeri sendiri. Coba dibenah dalam negeri dulu
baik dari segi goyangan, membawa simbul setan dan segi pakaian. Ini PR bagi
kita orang tua masyarakat dan yang paling bertanggung jawab adalah Intensi
terkait yang telah diberikan amanah untuk selalu menjaga budaya ini..
Di aceh yang dikenal dengan Serambi Mekah, negeri Syariat
tidak jauh-jauh beda dengan Lady Gaga. Kalau tidak percaya, saya persilahkan
buka di Yutube cari saja lagu Aceh ( Disco Remix Aceh ) atau gambar yang saya
tampilkan di posting ini.
Apa kita tidak malu selaku orang aceh. Dimana sensor video
yang di gadang-gadangkan oleh anak negeri kususnya aceh untuk memfilter
lagu-lagu yang menyolok seolah-olah kita hidup di benua Eropa.
Para seniman Acehlah yang sangat berperan untuk mensensornya,
saya selaku masyarakat awam sangat malu dan sungguh tidak pantas jika kita
lihat video lagu aceh dengan goyangan dasyat tanpa jelbab.
Berkarya itu bagus, tapi kita harus melihat efek yang
ditampilkan bermanfaat atau tidak. Lebih-lebih bagi generasi muda kita sekarang
yang kurang siap dengan mudaya model sekarang. Makanya tidak ada beda Lady Gaga
Eropa Dengan Lady Gaga Aceh. Dimana bedanya, persamaan yang banyak. Tapi tidak
semuanya juga.
Bagi insan seniman aceh, mari budayakan hal yang baik, jangan
sebaliknya. Kita harus melihat masa lalu sebagai pegangan, ketika orang aceh
keluar aceh selalu menjadi panutan bagi yang lain. Karena aceh dikenal dengan
ilmu agamanya.
Wahai seniman video clip aceh yang bergoyang sensasional,
kajet pioh dek nibak but yang meunan macam. Berkaryalah dan bangun muzik aceh
yang mempunyai ciri Khas Keacehan, sehingga orang lain akan mengetahuinya dan
memahaminya..
Jangan sampai Duplikat yang selalu kita suguhkan, saya kira
orang aceh itu pintar dan penuh dengan inovasi.
Penulis Safrizal