Memang ada-ada saja perilaku setiap manusia, tidak ada yang
sama. Setiap suku mempunyai karakter dan tingkah laku sendiri, tidak terkecuali
diaceh. Bila kita menempuh perjalanan dengan memakai jasa labi-labi (angkutan
umum kecil) banyak kita temukan tingkah para penumpang di aceh, kususnya daerah
Banda Aceh.
Ada yang pendiam, lirik sana-sini, tersenyum dan ada yang
terus-terusan ngomel, entah apa saja diomelin, ada saja bahan yang di utarakan
hingga penumpang yang lain terdiam...
Di aceh memakai balsem atau minyak angin sudah menjadi
kebiasaan para penumpang labi-labi, baik itu perjalanan dekat maupun jauh.
Hingga dalam satu labi-labi jurusan Jantho (
Aceh Besar )labi-labi sudah siap untuk berangkat menuju ke Pasar Aceh, para penumpang
ada Siswa, Mahasiswa, Ibu-ibu dan banyak yang lain duduk berjejeran dengan
bangku saling berhadapan...
Seorang Bapak duduj di tengah, tujuan si bapak ke banda Aceh
untuk berobat..
“ Bapak maukemana.??” Tanya seorang mahasiswa.
“kerumah sakit!.” Jawab sibapak singkat.
“Oh...?” bengong???
“ memang bapak sakit apa..?” lebih lanjut mahasiswa ini
bertanya kesibapak.
“Sakit Pencernaan.” Dengan muka berkerut si bapak menjawab.
Hening dan senyap. Labi-labi terus menyelusuri jalan
nasional dengan kecepatan pelan. Beberapa menit kemudian sibapak mengeluarkan
botol kecil dari saku celana, tepatnya balsem cap kaki 3. Up... tapi isinya
bukan balsem melainkan kotoran beliaw (hehehe maaf ) bahan yang diminta dokter
untuk di periksa ke Laboratorium.
“ wah pas kali pak,, Minta sedikit ya balsemnya.” Si mahasiswa
lansung meminta.
Tanpa memeriksa di ambil sedikit langsung di oleskan di
bagian pundak sambil nyengar nyengir.
“ Saya juga pak ya, ne sakit kali kaki terkilir kemaren.” Pinta
seorang siswa di depan sibapak.
“ Silahkan ambil..!” ucap si bapak denen mengulurkan bahan
dalam botol balsem itu.
Si bapak masih tenang-tenang saja, beliaupun lupa bahwa yang
telah di berikan itu bukan balsem. (maklum orang sudah tua). Penumpang yang
lainpun tidak pikir panjang. Yang namanya botol balsem apapun isinya tetap
balsem, walaupun isi yang ini bukan balsem.. hehehe..
Kernet labi-labi mulai mencium gelagat yag tidak sedap di di
hidungnya, karena si kernet termasuk orang yang meminta sidikit. ( jok Keuloun
meubiok..) begitu kira-kira bahasa aceh. Penumpang yang lainpun merasakan bauk
yang sama termasuk si bapak...
Sibapak juga heran...
“ Kenapa bau sekali mobil ini...?” tanya si bapak agak
dikeraskan...
“ Ya.. kenpa niiiii???.” Serentak mereka mengiyakan.
Si kernet goyang-goyang kepala tanda tidak tau juga dari
mana asal usul bau itu..
“ Saya juga tidak tau???. Perasaan tadi waktu berangkat
biasa saja..!” jawabnya keheranan.
Tiba-tiba sibapak sadar...
beliau teringat pesanan dokter, diambil lagi botol yang ada dalam saku
celananya persis botol yang isinya sudah
dibagi-bagikan tadi.
“ Ya Allah eek (beol) saya kok sudah habis dalam botol
ini..!!. kemana ya, kok bisa habis sendiri??” ucap si bapak keras-keras sambil
memplototin botol balsem dengen terkejutnya..
Pikirkan saja apa kejadian dalam mobil..
hehehehehe....hehe..?????
Semua penumpang terbelalak, ditambah muntah-muntah mendengar
ucapan si bapak sekaligus mata tertuju kebotol di tangan sibapak....
Begitulah kebiasaan orang aceh kalau nampak balsem
pasti ada yang minta untuk dioleskan..hehehe..
hehehehe... mantap pak.. wah sangat menarik bikin perut gak tahannn...
BalasHapushatii2 ntar di wc nya antri lagi. jangan banyak gak tahan bahya lhoo..
Hapusterima kasih mas sudah komen..
BalasHapus