Banyak kawan-kawan
yang menanyakan, bagaimana menghadapi masalah dalam suatu organisasi. Dan banyak
juga kita lihat solusi yang di kemukakan oleh para ahli, namun terkadang tidak
cukup dengan ucapan dan perlu pembuktian yang tepat. Tulisan saya ini hanya
berdasarkan pengalaman sekaligus hasil dari tanya jawab kesana kemari.
1. Tingkatkan Komunikasi
Kalau kita
kembali kepada agama, ayat yang pertama di turunkan adalah Surat Al-‘Alaq. Bunyi
pertamanya adalah Iqrak yang artinya adalah ‘bacalah’. Dari sini kita mulai....
Iqrak selain
artinya membaca, bisa juga diartikan dengan menghayati, mengontrol, mengalisa,
menjalankan, mematuhi, dan termasuk Komunikasi.
Maka apapun permasalahan yang timbul dalam suatu organisasi komunikasi
harus di kedepankan.
Banyak orang tua berkata.” Awal mula terjadinya perang diawali
dengan perang mulut”. Maksud bila komunikasi tidak dikedepankan maka kekacauan
pasti akan timbul.
2. Muhasabah diri
Selanjutnya Agama
Islam telah menjelaskan, “ Allah tidak Akan Merubah suatu kaum, sebelum merubah
dirinya sendiri. Maka ketika timbul masalah dalam organisasi kita lihat dulu
kebelakang atau Muhasabah diri. Kenapa muncul masalah...? apa karena
dari kita, tingkah kita, ucapan kita atau ada sebab yang lain. Makanya Ibdak
Binafsih (memulai dari diri sendiri) lebih bagus.
3. Silaturrahmi
Organisasi adalah
kumpulan orang-orang yang didalamnya terdiri dari peraturan yang ada ketuanya
sampai kepada bagian dan anggota. Jadi orang yang memegang jabatan dalam
organisasi sudah tentu harus pintar, kuat dan berilmu, sebagaiman sering orang
berkata “ makin tinggi sebatang pohon makin kuat angin yang menerpa, tidak mau
menjadi pohon yang tinggi, jadilah rumput kurang ditiup angin tetapi harus
berani di injak-injak. Maka perkuatkan akar, yaitu memperkuat silaturrahmi
insya Allah akan aman dan terus berjaya.
4. Ucapan Yang Baik
Bila ada
bawahan atau kawan dalam suatu organisasi berlaku tidak jujur atau menyipang,
membantah dan membuat onar. Kita selaku orang yang memegang jabatan harus
menegur dan mengingati, ingat gunakan bahasa yang baik. Sarankan dan beri
gambaran dari apa yang telah dia buat, banyak kearah yang baik atau sebaliknya.
Dalam menghadapi orang yang seperti ini memang banyak kendala, tapi kita harus
percaya sekeras-kerasnya hati manusia pasti lembek juga. Sebagaiman kisah Ibnu
Hajar, batu yang begitu keras bisa bolong akibat tetesan air, apalagi hati
manusia. Jadi usahakan diberi pengertian.
5. Kontinyu
Selanjutnya di
ajak dan di dekati. Nabi Muhammad SAW, adalah orang yang sangat dibenci
masyarakat qurays, sampai ada yang meludah, melempar dan mengerjai beliau. Tapi
ketika beliau mendengarkan ada yang sakit diantara mereka. Maka beliau orang
yang pertama menjenguknya. Maksud diajak dan berikan masukan sedikit demi
sedikit sampai dia mengenal siapa dirinya dan untuk apa berorganisasi dan
mendengarkan curahan dan keluhan darinya.
6. Musyawarah
Yang terakhir,
bila kesemuanya juga tidak mepan, maka” Khatamallahu ‘ala Qulu Bihim” beri
tau kepada pembina organisasi. Kita sudah lepas tanggung jawab. Namun ada satu
lagi, di panggil secara baik-baik dan dudukkan diantara kawan-kawan yang lain
untuk mencari solusi sekaligus tanyakan apa yang sebenarnya diinginkan.....
0 komentar:
Posting Komentar
komen disini