Minggu, 13 Mei 2012

Tip dan Solusi Memecahkan Permasalahan Dalam Organisasi


Banyak kawan-kawan yang menanyakan, bagaimana menghadapi masalah dalam suatu organisasi. Dan banyak juga kita lihat solusi yang di kemukakan oleh para ahli, namun terkadang tidak cukup dengan ucapan dan perlu pembuktian yang tepat. Tulisan saya ini hanya berdasarkan pengalaman sekaligus hasil dari tanya jawab kesana kemari.
1. Tingkatkan Komunikasi
Kalau kita kembali kepada agama, ayat yang pertama di turunkan adalah Surat Al-‘Alaq. Bunyi pertamanya adalah Iqrak yang artinya adalah ‘bacalah’. Dari sini kita mulai....
Iqrak selain artinya membaca, bisa juga diartikan dengan menghayati, mengontrol, mengalisa, menjalankan, mematuhi, dan termasuk Komunikasi.  Maka apapun permasalahan yang timbul dalam suatu organisasi komunikasi harus di kedepankan. 


Banyak orang tua berkata.” Awal mula terjadinya perang diawali dengan perang mulut”. Maksud bila komunikasi tidak dikedepankan maka kekacauan pasti akan timbul.
2. Muhasabah diri
Selanjutnya Agama Islam telah menjelaskan, “ Allah tidak Akan Merubah suatu kaum, sebelum merubah dirinya sendiri. Maka ketika timbul masalah dalam organisasi kita lihat dulu kebelakang atau Muhasabah diri. Kenapa muncul masalah...? apa karena dari kita, tingkah kita, ucapan kita atau ada sebab yang lain. Makanya Ibdak Binafsih (memulai dari diri sendiri) lebih bagus.
3. Silaturrahmi
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang didalamnya terdiri dari peraturan yang ada ketuanya sampai kepada bagian dan anggota. Jadi orang yang memegang jabatan dalam organisasi sudah tentu harus pintar, kuat dan berilmu, sebagaiman sering orang berkata “ makin tinggi sebatang pohon makin kuat angin yang menerpa, tidak mau menjadi pohon yang tinggi, jadilah rumput kurang ditiup angin tetapi harus berani di injak-injak. Maka perkuatkan akar, yaitu memperkuat silaturrahmi insya Allah akan aman dan terus berjaya.
4. Ucapan Yang Baik
Bila ada bawahan atau kawan dalam suatu organisasi berlaku tidak jujur atau menyipang, membantah dan membuat onar. Kita selaku orang yang memegang jabatan harus menegur dan mengingati, ingat gunakan bahasa yang baik. Sarankan dan beri gambaran dari apa yang telah dia buat, banyak kearah yang baik atau sebaliknya. 
Dalam menghadapi orang yang seperti ini memang banyak kendala, tapi kita harus percaya sekeras-kerasnya hati manusia pasti lembek juga. Sebagaiman kisah Ibnu Hajar, batu yang begitu keras bisa bolong akibat tetesan air, apalagi hati manusia. Jadi usahakan diberi pengertian.
5. Kontinyu
Selanjutnya di ajak dan di dekati. Nabi Muhammad SAW, adalah orang yang sangat dibenci masyarakat qurays, sampai ada yang meludah, melempar dan mengerjai beliau. Tapi ketika beliau mendengarkan ada yang sakit diantara mereka. Maka beliau orang yang pertama menjenguknya. Maksud diajak dan berikan masukan sedikit demi sedikit sampai dia mengenal siapa dirinya dan untuk apa berorganisasi dan mendengarkan curahan dan keluhan darinya.
6. Musyawarah
Yang terakhir, bila kesemuanya juga tidak mepan, maka” Khatamallahu ‘ala Qulu Bihim” beri tau kepada pembina organisasi. Kita sudah lepas tanggung jawab. Namun ada satu lagi, di panggil secara baik-baik dan dudukkan diantara kawan-kawan yang lain untuk mencari solusi sekaligus tanyakan apa yang sebenarnya diinginkan.....

0 komentar:

Posting Komentar

komen disini