Jumat, 04 Februari 2011

Profil Pesantren

PROFIL PESANTREN MODEREN BABUN NAJAH

Sejarah Berdirinya
Berdirinya Pondok Pesantren Moderen Babun Najah merupakan sebuah kerja keras yang didalamnya terlibat berbagai pihak yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Bapak H. DR (HC) Rusli Bintang merupakan seorang pengusaha Aceh yang sukses dan telah mendirikan Yayasan Abulyatama, Bapak Drs. Tgk. H. Muhammad Ismy, LC adalah seorang ulama Aceh yang telah lama bermukim di Madinah Arab Saudi sehingga beliau dikenal juga dengan sebutan Abu Madinah. Dan yang terakhir adalah Bapak Drs. H. M. Saleh. Beliau adalah pegawai pemerintahan yang merupakan sesepuh masyarakat dimana Pondok Pesantren Moderen Babun Najah didirikan.
Mereka memahami keinginan masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang mengharapkan adanya tempat pendidikan yang memadukan pendidikan umum dengan pendidikan agama, atau sering kita sebut dengan Pondok Pesantren Terpadu / Moderen sebagaimana yang telah ada di daerah lain. Dari kesepakatan mereka bertiga dan didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat Aceh lainnya yang mempunyai perhatian terhadap pendidikan putra putri Aceh, maka diajukanlah pendirian Yayasan Perguruan Islam (YPI) Babun Najah sebagai organisasi yang menaungi Pondok Pesantren Moderen Babun Najah. Yayasan tersebut resmi berdiri dengan adanya Badan Hukum yang tertera dalam Akte Notaris Nomor : 258/H.U/5/5/1994 pada tanggal 28 April 1994 dari Notaris Husni Usman yang berkedudukan di Banda Aceh.
Setelah yayasan tersebut berdiri, maka dibentuklah panitia pembangunan yang merencanakan dan melaksanakan pembangunan tahap awal Pondok Pesantren Moderen Babun Najah. Pembangunan fisik Pondok Pesantren Moderen Babun Najah pada tahap awal meliputi dua unit rumah permanen yang diperuntukkan untuk rumah pimpinan dan rumah ustadz. Dan satu unit bangunan asrama yang mempunyai lima buah ruangan. Tiga ruangan ditempati oleh santriwati dan dua buah ruangan di tempati oleh santriwan. Sementara bangunan untuk lokal (ruang belajar) digunakan bangunan darurat yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia. Bangunan darurat tersebut tetap digunakan hingga ± 8 tahun. Hal ini disebabkan karena belum adanya bangunan permanen yang bisa ditempati untuk ruang belajar.
  Kurang lebih tiga bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1994, kampus Pondok Pesantren Moderen babun Najah diresmikan oleh Ny. Siti Hardiyanti Rukmana .  Setelah peresmian dilakukan, Pondok Pesantren Moderen Babun Najah melakukan penerimaan santri perdana untuk tahun pelajaran 1994/1995. Sambutan yang diberikan oleh masyarakat terhadap keberadaan Pondok Pesantren Moderen Babun Najah sangat baik, sehingga jumlah santri angkatan perdana yang masuk pesantren ini sesuai dengan apa yang diharapkan. Baik untuk tingkat Tsanawiyah/SMP maupun tingkat Aliyah/SMU.
Lokasi / Letak Kampus
Pondok Pesantren Moderen Babun Najah terletak di Desa Doy Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. ± 3 kilometer dari ibu kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan dari pusat Kota Banda Aceh serta    ± 400 meter dari pusat kecamatan. Letak kampus yang sangat strategis tersebut menambah minat dari pelajar untuk menuntut ilmu di pesantren ini. Suasana alam yang tenang jauh dari kebisingan dan tidak terlalu dekat dengan jalan utama, menjadikan pesantren ini sebagai tempat yang nyaman untuk belajar. Alamat lengkap kampus dan sekretariatnya adalah : Jl. Kebon Raja Desa Doy Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh Telp. (0651)7442380 Kode Pos 23117. Batas lokasi kampus Pondok Pesantren Moderen Babun Najah adalah sebagai berikut : Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Kebon Raja / Desa Iee Masen Ulee Kareng, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lamgeulumpang, sebelah utara dan barat berbatasan dengan perumahan penduduk desa Doy.
Jalur angkutan darat yang dapat ditempuh dari pusat kota / terminal Angkutan Penumpang Kota (APK) Keudah adalah dengan menumpang labi-labi jurusan Ulee Kareng atau Lam Ateuk . Lalu turun di Simpang Tujuh Ulee Kareng. Dari simpang tersebut, perjalanan dapat dilakukan dengan jalan kaki atau naik ojek . Dari simpang tujuh hingga ke pintu gerbang kampus berjarak ± 300 meter.
Kampus Pondok Pesantren Moderen Babun Najah mempunyai luas  ± 2000 m2. Sebagiannya telah digunakan untuk pembangunan ruang belajar, asrama. Sebagiannya lagi diperuntukkan untuk pembangunan gedung baru dan mesjid kampus. Selebihnya untuk tempat olah raga, taman, dan kolam ikan air tawar. Jalan dalam kampus masih merupakan jalan tanah yang belum diaspal. Namun telah direncanakan untuk diaspal. Begitu juga dengan tempat belajar dan asrama, serta kantor sekretariat, InsyaAllah akan dibangun bangunan yang permanen. Pada saat ini sudah ada bagunan berlantai 2 (dua) yang sumber dananya berasal dari swadaya pesantren, bantuan dari Pemda NAD, Pemda Kota Banda Aceh, dan Departemen Agama, dan Gedung lantai 3 (tiga) bantuan dari pihak luar. Meskipun memamng ada bantuan dari pihak luar, namun pembangunan tersebut tetap terkendali pada keterbatasan dana yang minim, karena tentunya untuk memabangun gedung permanen yang layak untuk ditempati saat ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pembangunan gedung permanen dimaksudkan agar para santriwan dan santriwati dapat belajar dengan lancar tanpa harus menahan panas bila siang hari dan basah jika hujan turun karena atap rumbia yang dipasang sebagai atap ruang belajar bocor. Tentunya kami sangat berharap kepada semua pihak agar kita sama-sama memperhatikan nasib pendidikan putra putri Aceh untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang duniawi dan ukhrawi.
 Organisasi / Kepengurusan
Organisasi lembaga pendidikan Pondok Pesantren Moderen Babun Najah telah mengalami berbagai macam dalam bentuk struktur dan pergantian pengurus, terutama pada level Wakil Pimpinan ke bawah. Hal ini memang sangat perlu dilakukan untuk menciptakan suatu kepengurusan yang optimal karena kelanjutan suatu organisasi sangat tergantung kepada pengurus yang mengelola organisasi tersebut. Adapun susuna struktural kepengurusan Pondok Pesantren Moderen Babun Najah sebagai berikut :
Kepengurusan dalam organisasi Pondok Pesantren Moderen Babun Najah ditentukan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan Perguruan Islam (YPI) Babun Najah. Pergantian pengurus biasanya dilakukan sebelum dimulainya tahun pelajaran baru dan bila dianggap perlu, akan direvisi ketika pertengahan tahun pelajaran ataupun sesuai dengan keadaan yang berlangsung pada saat tersebut.
Kepengurusan dalam organisasi madrasah baik Tsanawiyah ataupun Aliyah juga ditetapkan oleh Ketua Umum YPI Babun Najah dan berpedoman pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia.
Untuk menyatukan persepsi dalam menjalankan tugas serta mengadakan komunikasi secara langsung, diadakan rapat yang dihadiri  oleh seluruh unsur dalam kepengurusan pondok pesantren, serta turut melibatkan pengurus yayasan. Pelaksanaan rapat dilakukan secara berkala. Rapat tersebut juga dimaksudkan untuk mengevaluasi sejauh mana program-program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
Pengurus melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan bagiannya. Masing-masing bagian telah ditentukan uraian tugas (job discription) untuk dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, Kepala Bagian (Kabag) menjabarkan dan menetapkan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh dirinya dan para stafnya. Untuk mencapai tujuan dari program yang telah ditetapkan, maka antara satu bagian dengan bagian yang lainnya harus melakukan koordinasi guna kelancaran dalam pelaksanaan tugas yang diembannya. Ini merupakan suatu hal yang harus diperhatikan karena antara tugas suatu bagian dengan bagian yang lainnya memiliki hubungan yang kuat dan saling berkaitan. Sehingga tanpa koordinasi yang bagus dan dinamis, maka dapat dipastikan semua program kerja yang telah direncanakan tidak dapat terlaksana dengan baik dan benar.
Pendanaan / Biaya Operasional
Untuk melaksanakan seluruh program pendidikan di pesantren ini, diperlukan biaya operasional. Biaya operasional tersebut berasal dari uang pangkal dan iuran santri yang disetorkan langsung ke bendahara pesantren. Sumber dana lainnya berasal dari bantuan masyarakat, instansi pemerintah, swasta di Aceh, maupun dari luar Aceh.
Pengelolaan biaya dan dana operasionalnya, seluruhnya menjadi tanggungjawab bendahara pesantren dan dalam pelaksanaannya berpedoman pada arahan dari Pimpinan dan Wakil Pimpinan pesantren. Sebagaian besar dana operasional tersebut, digunakan untuk pengadaan konsumsi santri, dan sebagiannya lagi untuk keperluan lainnya yang berkenaan dengan kelancaran operasional pesantren.
Pemungutan uang pangkal dilakukan pada saat mendaftar ulang atau masuk pesantren. Sedangkan uang iuran dipungut pada setiap bulan. Jumlah uang pangkal dan iuran bulanan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ini dilakukan untuk penyesuaian dengan keadaan ekonomi yang ada pada saat ini.
Saat ini, pesantren juga mempunyai satu unit usaha, yaitu : Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Babun Najah yang memiliki Badan Hukum Nomor : 05/BH/K.W.1/I/1997. Koperasi tersebut dikelola oleh pengurus pesantren. Unit usaha yang dimiliki oleh kopontren pada saat ini adalah Unit Warung Serba Ada (Waserda), Unit Simpan Pinjam (USP), Unit Kantin, An-Najah Grafika, Unit An-Najah Agency, Unit An-Najah Taylor, Unit Pangkas.
Pada saat ini, pihak pesantren terus melakukan segala upaya untuk mendapatkan dana guna melakukan pembangunan ruang belajar, asrama, aula, dan mesjid. Serta untuk peningkatan kesejahteraan tenaga guru, ustaz-ustazah, dan para karyawan di lingkungan pesantren.

Penerimaan Santri
Penerimaan santri baru dilakukan pada awal tahun pelajaran sebagaimana madrasah atau pondok pesantren lainnya yang ada di Indonesia. Hal tersebut berlaku untuk tingkat Tsanawiyah maupun tingkat Aliyah. Sedangkan santri/siswa pindahan dari madrasah atau pesantren lain, dapat mendaftar pada awal tahun pelajaran sebagaimana lazimnya, ataupun pada waktu lainnya dengan melengkapi persyaratan administrasi dan biaya yang telah ditetapkan oleh pengurus pesantren. Informasi penerimaan santri baru disampaikan melalui brosur maupun media massa yang ada. Informasi tersebut mencakup : Waktu pendaftaran, jadwal testing, biaya pendaftaran, uang pangkal/pembangunan, iuran bulanan dan lain-lain yang dianggap perlu. Hasil testing masuk santri baru diumumkan di sekretariat penerimaan santri baru atau pada media massa yang ada.
Deskripsi Lambang
Lambang merupkan suatu simbol yang menjadi ciri khas dari suatu lembaga, instansi, organisasi, atau yang lainnya. Suatu lambang dari suatu lembaga atau organisasi mempunyai makna yang mendasar untuk tujuan lembaga atau organisasi tersebut. Begitu pula halnya dengan lambang Pondok Pesantren Moderen Babun Najah. Lambang tersebut mempunyai makna yang untuk mencapai tujuan dari lembaga pendidikan pesantren ini. Lambang tersebut juga digunakan untuk lambang Yayasan Perguruan Islam (YPI) Babun Najah.
Lambang Pondok Pesantren Moderen Babun Najah terdiri dari gambar segi lima sebagai dasar bentuk lambang  yang berwarna hijau di dalamnya dengan dua garis samping berwarna hitam. Di dalam segi lima tersebut terdapat gambar mesjid yang bagian bawahnya ditutupi oleh sebuah buku/kitab berwarna kuning dalam keadaan terbuka yang di dalamnya bertuliskan Allah dan Muhammad dengan tulisan Arab dan berwarna hitam. Di bawah buku/kitab terdapat tangga yang di bawah tangga tersebut ada tulisan Babun Najah dan di belakang mesjid ada sebuah dinding sebagai latarnya.
Makna Lambang
Segi lima sebagai dasar lambang mempunyai makna : Bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam organisasi ini merupakan hal yang tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama Islam. Segi lima digambarkan sebagai landasan agama Islam, yaitu rukun Islam yang lima perkara.
Mesjid mempunyai makna : Bahwa mesjid merupakan tempat suci yang dipergunakan oleh umat Islam untuk shalat dan beribadah, juga sebagai tempat menuntut ilmu. Karena kesucian dan ketenangan tempat belajar akan membawa dampak positif pada ketekunan para pelajar dalam menuntut ilmu.
Buku/Kitab mempunyai makna : Bahwa sumber ilmu pengetahuan yang utama adalah kitab yang telah dikarang dan ditulis oleh para ulama-ulama terdahulu. Oleh karena itu, buku/kitab menjadi sangat penting dalam pendidikan dan menuntut ilmu.
Tulisan Allah dan Muhammad mempunyai makna : Bahwa hanya keredhaan Allah SWT lah yang kita tuju dalam melakukan segala kegiatan kita sehari-hari. Begitu pula dengan kegiatan belajar-mengajar. Dan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kita dalam kehidupan sehari-hari, karena beliau adalah Nabi dan Rasul yang telah menyampaikan risalah Islam di muka bumi dan telah mengantarkan manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan , serta beliau pula yang akan memberikan syafaat pada hari akhirat nanti.
Tangga mempunyai makna : Bahwa untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan, manusia harus melalui berbagai tahapan dalam kehidupan ini dan dalam setiap tahapan tersebut kita harus melalui berbagai rintangan dan halangan yang menghadang. Ketekunan dan ketabahan yang kuat dari penuntut ilmu yang akan mengalahkan rintangan tersebut sehingga ia akan terus melangkah ke jenjang selanjutnya dan mendapatkan kesuksesan kelak.
Dinding mempunyai makna : Bahwa adanya pemisah yang jelas antara yang haq dengan yang bathil, antara kebenaran dengan kejahilan. Sehingga tidak akan salah dalam melangkah, mengarungi kehidupan ini.



Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Pondok Pesantren Moderen Babun Najah
Ø      Fasilitas Tempat Tinggal : Asrama untuk santriwan dan santriwati, 1 Rumah Pimpinan, 1 Rumah Ustadz.
Ø      Fasilitas Olah Raga : Lapangan Bola Kaki, lapangan Volly, lapangan Badminton dan Tenis meja.
Ø      Fasilitas Koperasi : Unit Warung Serba Ada (Waserda),      Unit Simpan Pinjam (USP), dan Unit Kantin, Unit An-Najah Grafika, Unit An-Najah Agency, Unit An-Najah Taylor, dan Unit Pangkas.
Ø      Fasilitas Lainnya : Perpustakaan, Ruang Komputer, dan Leb Sanggar Seni.
Ø      Fasilitas Tempat Ibadah : Sebuah mushalla yang untuk saat ini dalam proses pembangunnan yang terbentur pada kondisi pendanaannya.

Perkembangan Saat Ini
Sejak dari awal berdiri (1994) sampai saat ini, Pondok Pesantren Moderen Babun Najah telah mengalami banyak perubahan yang dilakukan untuk mencapai kesempurnaan dalam berbagai bidang. Mengingat bahwa keberadaan lembaga pendidikan pesantren ini harus dipertahankan meski dalam kondisi yang bagaimanapun, maka pihak pengurus telah melakukan berbagai macam usaha yang semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan satu tujuan, yaitu agar pesantren ini tetap eksis dalam mendidik putra putri Islam.
Dari hari kehari pesantren ini terus berkembang hingga tanggal 24 Desember 2004 bencaana Tsunami melanda Nanggroe Aceh Darussalam, banyak anak–anak telah menjadi yatim/yatim piatu, masyarakat kehilangan sanak saudara, rumah tempat tinggal dan harta benda. Sebagian besar pesantren dijadikan tempat penampungan anak-anak yatim piatu, salah satunya di Pesantren Moderen Babun Najah, pada saat itu ada juga santriwan–santriwati pesantren telah menjadi yatim piatu di tambah lagi dengan anak dari pulo aceh yang di bawa oleh salah satu tokoh pulo aceh pada saat itu, dengan tujuan anak–anak yang telah menjadi yatim piatu tersebut tetap mendapatkan tempat tinggal yang layak dan pendidikan yang baik. Anak – Anak  yatim piatu korban tsunami terus bertambah hingga saat ini.
Masa-masa sulit yang teramat sangat dalam menjalankan tugas mulia ini, telah dirasakan oleh para pengurus terdahulu dan mungkin juga oleh pengurus sekarang. Namun mereka juga merasakan adanya suatu kebahagiaan bila pesantren ini dapat terus eksis dalam mendidik insan-insan pembela umat Islam yang berjuang dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Dilihat dari jumlah santri yang masuk dari tahun ke tahun terus bertambah dan begitu pula dengan alumnusnya baik yang di tingkat Tsanawiyah ataupun Aliyah, dapat kita ketahui bahwa perkembangan pesantren ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Meskipun sering sekali menghadapi kendala pada bidang keuangan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pengurus dan pengajar di pesantren ini.
Perkembangan fisik bangunan pesantren memang belum begitu menggembirakan, karena belum memadainya  ruang belajar yang permanen, dimana saat ini masih terdapat adanya bangunan semi permanen dengan kondisi yang tidak layak untuk kenyamanan santri belajar, apa lagi dengan kondisi hujan. Adapun untuk saat ini sedang di bangun  satu unit Mushalla berlantai dua yang IsyaAllah dapat menampung lebih dari lima ratus jamaah. Penyelesaian bangunan-bangunan tersebut sangat tergantung pada dana yang dimiliki oleh pesantren. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan bantuan dari seluruh masyarakat Aceh ataupun lembaga untuk penyelesaian pembangunan prasana dan sarana pendidikan pada pesantren ini sehingga para santri dapat belajar dengan tenang dan tekun, baik pada generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
Pondok Pesantren Moderen Babun Najah kini menjadi salah satu lembaga pendidikan yang semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat Aceh. Berbagai even perlombaan sering dikuti oleh para santrinya, baik pada tingkat Kota Banda Aceh, maupun pada tingkat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kegiatan perlombaan yang diikuti pun berbagai macam, dari pidato bahasa Aceh, sampai pada gerakan kepramukaan. Dan alhamdulillah, pesantren kita selalu pulang dengan membawa piala di tangan. Baik juara satu, dua, ataupun juara tiga, bahkan santri Pesantren Babun Najah suudah pernah mengikuti kegiatan yang bbersifat internasional, hal ini terlihat dengan terpilihnya 2 orang santri Babun Najah untuk mengikuti Program kepemimpinan Remaja Indonesia Youth Leadership Program (IYLP ) kerja sama Legacy Internasional dengan Centrer for Civic Education (CCE) Indonesia di Amerika pada tahun 2006.
Para guru, ustaz/ustazah dan pengurusnpun selalu mendapat kepercayaan untuk mengikuti penataran, seminar, dan berbagai macam acara pelatihan lainnya yang berguna untuk menambah mutu pendidikan pesantren ini. Tidak hanya kegiatan yang dilaksanakan di provinsi, namun juga kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta, seperti mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengelola Tempat Praktek Usaha Santri ( TPUS ) Koppontren, dan kegiatan  Comprative Study mengunjungi beberapa pesantren yang ada di Jakarta dan Jawa. Hal ini menjadi suatu nilai tambah bagi pesantren ini dalam mendidik para santrinya. Kegiatan tersebut, biasanya dilaksanakan oleh Departemen Agama atau instansi lainnya. Dan dalam setiap mengikuti kegiatan ini, para guru, ustaz/ustazah ataupun pengurus, tetap memperkenalkan pesantren ini dan memberikan informasi tentang lembaga pendidikan kepada setiap orang yang membutuhkan informasi tentang Pondok Pesantren Moderen Babun Najah.
Semua kita berharap agar pesantren ini kelak menjadi lebih berkembang dan lebih maju dari sekarang ini, baik dalam hal sarana pendidikannya, maupun mutu pendidikannya. Sehingga para alumnus dari pesantren ini dapat menjadi cendikiawan muslim yang memahami Islam, menjalankan syari’at Islam, mendalami ilmu pengetahuan, atau dengan kata lain menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan yang tinggi. Amin yarabbal’alamien.

0 komentar:

Posting Komentar

komen disini