Geram palak campur emosional, itulah gambaran sekarang di Aceh akibat ulah tukan parkir yang makin meraja lela disetiap pertokoan dan Super Market di Aceh. Pasar Aceh mungkin sudah kita maklumi banyak tukang parkir berkeliaran dengan baju kebesarannya demi menertipkan kenderaan yang semerautan, tapi ini tingkat Ulee Kareng saja tukang parkir hampir setiap Toko, Kedai dan Warung Kopi ada. Ini bukan melecehkan para parkiran, karna kita tau mereka juga manusia yang mencarikan nafkah untuk keluarga dengan cara yang Halal dan Thaibah penuh dengan harapan dari kita sebagai pengendara yang memarkirkan kereta didepan Swalayan, Toko dan sebagainya.
Akan tetapi..!. yang membuat kita 'tidak naik pikir' walau sebentar parkir hanya sekedar menanyakan barang di toko tertentu, eh.. mereka tetap minta pajak seribuan. yang lebih pelik lagi daerah Ulee Kareng, baru sekejap saya berhenti hanya sekedar tanyak ini dan itu lagian tidak turun dari kereta, tiba-tiba om parkir datang sambil minta uang parkir, kali ini damai dan saya kasih dengan hati gembira. Nah! selang 3 toko saya berhenti lagi untuk menanyakan barang yang akan saya beli, kebetulan sudah habis barangnya, lhah.. ada yang minta lagi ung parkiran seribuan, ini agak terpaksa saya kasih juga sambil ngomel sedikit, " Bang..! saya hanya nanyak barang di toko ini kok mintak parkiran." dengan nada agak tinggi. " Abang kalau tidak mau parkir jalan kaki saja..?" jawab om parkir sambil berlalu.
tidak jauh dari toko tersebut kira-kira 50 meter saya parkir lagi untuk beli sayur-sayuran dan berdiri disamping kereta, selesai saya hidupin kereta muncul deh om parkir secara misterius minta 'Saweran'. Ya Rabbi kalau seperti ini barang tidak dapat uang sudah duluan ludes. dengan susah payah saya beri pengertian ke om parkir, hasilnya bisa dibayangkan tetap nihil. Mau saya bentak apalah daya om parkir badannya terlalu berotot.
Bukan itu saja, om parkir suka teriak dan mengejar mereka yang kurang tau bahwa ditempat dia parkir ada tukang parkirnya. Kebetulan saya mengalami hal yang sama beberapa waktu yang lalu, saya mengira tidak ada tukang parkir, hidupin kereta masukin gigi satu dan tiba-tiba. " Hoii...! Bayar dulu parkirnya..?" teriak seseorang. saya menoleh kebelakang, rupaya om parkir lagi mengejar saya, nah mana ada langsung tancap gas melewati gang kecil Berawe.
Kadang-kadang mereka memang misterius tiba-tiba muncul entah darimana asalnya. Padahal Kota Banda Aceh salah satu kota di Indonesia yang mendapatkan penghargaan masalah Parkir yang teratur serta menjadi penghasilan Pemko banda Aceh yang sangat besar, sehingga beberap kota yang lain rela untuk mengkaji tatacara parkir yang diterapkan di Banda Aceh.
Tapi sayang, masih banyak PR yang harus dilakukan dan dibenahi oleh Wali Kota Banda Aceh, karena masih banyak Tukang Parkir Ilegal denagan 'Seenak-e Udle Dewe' (seenaknya saja) mengambil Saweran bahkan dengan cara mengancam serta marah-marah. Sungguh misterius bapak tukang parkir di Banda Aceh ini, semoga ada jalan penyelesainnya...
Akan tetapi..!. yang membuat kita 'tidak naik pikir' walau sebentar parkir hanya sekedar menanyakan barang di toko tertentu, eh.. mereka tetap minta pajak seribuan. yang lebih pelik lagi daerah Ulee Kareng, baru sekejap saya berhenti hanya sekedar tanyak ini dan itu lagian tidak turun dari kereta, tiba-tiba om parkir datang sambil minta uang parkir, kali ini damai dan saya kasih dengan hati gembira. Nah! selang 3 toko saya berhenti lagi untuk menanyakan barang yang akan saya beli, kebetulan sudah habis barangnya, lhah.. ada yang minta lagi ung parkiran seribuan, ini agak terpaksa saya kasih juga sambil ngomel sedikit, " Bang..! saya hanya nanyak barang di toko ini kok mintak parkiran." dengan nada agak tinggi. " Abang kalau tidak mau parkir jalan kaki saja..?" jawab om parkir sambil berlalu.
tidak jauh dari toko tersebut kira-kira 50 meter saya parkir lagi untuk beli sayur-sayuran dan berdiri disamping kereta, selesai saya hidupin kereta muncul deh om parkir secara misterius minta 'Saweran'. Ya Rabbi kalau seperti ini barang tidak dapat uang sudah duluan ludes. dengan susah payah saya beri pengertian ke om parkir, hasilnya bisa dibayangkan tetap nihil. Mau saya bentak apalah daya om parkir badannya terlalu berotot.
Bukan itu saja, om parkir suka teriak dan mengejar mereka yang kurang tau bahwa ditempat dia parkir ada tukang parkirnya. Kebetulan saya mengalami hal yang sama beberapa waktu yang lalu, saya mengira tidak ada tukang parkir, hidupin kereta masukin gigi satu dan tiba-tiba. " Hoii...! Bayar dulu parkirnya..?" teriak seseorang. saya menoleh kebelakang, rupaya om parkir lagi mengejar saya, nah mana ada langsung tancap gas melewati gang kecil Berawe.
Kadang-kadang mereka memang misterius tiba-tiba muncul entah darimana asalnya. Padahal Kota Banda Aceh salah satu kota di Indonesia yang mendapatkan penghargaan masalah Parkir yang teratur serta menjadi penghasilan Pemko banda Aceh yang sangat besar, sehingga beberap kota yang lain rela untuk mengkaji tatacara parkir yang diterapkan di Banda Aceh.
Tapi sayang, masih banyak PR yang harus dilakukan dan dibenahi oleh Wali Kota Banda Aceh, karena masih banyak Tukang Parkir Ilegal denagan 'Seenak-e Udle Dewe' (seenaknya saja) mengambil Saweran bahkan dengan cara mengancam serta marah-marah. Sungguh misterius bapak tukang parkir di Banda Aceh ini, semoga ada jalan penyelesainnya...
0 komentar:
Posting Komentar
komen disini