Mengingat Masa Lalu 1 title

Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata

Mengingat Masa Lalu 2 title

Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata

Mengingat Masa Lalu 3 title

Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata

Mengingat Masa Lalu 4 title

Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata

Mengingat Masa Lalu 5 title

Kehidupan Di Dunia Bagaikan Mimpi, Akhiratlah Yang Nyata

Jumat, 24 Juni 2011

Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia

Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University . Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari `ilmuwan dan pecinta kitab suci.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat "Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada.

Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: "...Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq..." Yang artinya; Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran".

Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa" yang memiliki makna "Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.

Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).

Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama "Bismillah ir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A'laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: "Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin .

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku saya "Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non-muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama.

Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.


Syariat Islam diaceh, Hukum Dan Pelaksanaan


1. PENDAHULUAN
“Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS An-Nahl: 125).
Penerapan syariat Islam di Aceh didasarkan atas UU No. 44 tahun 1999 dan UU No. 18 tahun 2001. Hasil penelitian oleh Bustami (Pascasarjana UGM, 2004) memperlihatkan bahwa kalangan ulama dan aktivis mahasiswa memang melakukan tuntutan agar syariat Islam diberlakukan di Aceh, sedangkan aktivis LSM, cendekiawan, dan masyarakat kalangan bawah, tidak pernah melakukannya. Terlepas dari ada atau tidaknya tuntutan, penerapan Syariat Islam di Aceh lebih berkorelasi dengan aspek politik, yaitu sebagai upaya pemerintah menyelesaikan konflik di daerah ini.
Menyimak pelaksanaan Syariat Islam di Aceh beberapa waktu lalu, terdapat beberapa keluhan terkait dengan metode penerapan Syariat Islam yang cenderung dipraktekkan dengan cara-cara bernuansa kekerasan oleh masyarakat di berbagai kabupaten dan kota di Aceh, dan pihak pelaksana Syariat Islam seperti tidak berdaya mencegah meluasnya tindak kekerasan yang sering diberitakan melalui media-media lokal di Aceh. Atas nama Syariat Islam, seringkali pelaku pelanggaran menerima perlakuan tidak manusiawi dan penganiayaan dari masyarakat, seperti dimandikan dengan air comberan, diarak massa tanpa busana, bahkan sampai pada pelecehan seksual (contohnya pemaksaan adegan mesum di pantai Lhok Nga oleh oknum polisi Syariah). Kasus Mesum tahun 2007 di Abdya yang juga berakhir dengan pembakaran rumah seorang janda yang diduga sebagai pelaku perbuatan mesum oleh warga.
Salah satu kritik adalah selain belum kaffahnya penerapan syariat di Aceh penekanannya juga hanya pada beberapa hal dan terkesan dangkal, seperti yang seringkali muncul ke permukaan adalah kasus mesum, khalwat, judi, dan khamar, yang kemudian direspon oleh masyarakat melalui sweping-sweping di jalan-jalan negara yang dalam beberapa kasus berakhir ricuh, dan kafe-kafe dengan penekanan pada penggunaan pakaian bagi perempuan. Dalam pelaksanaan Syariat Islam, justru terjadi pelanggaran terhadap serangkaian aturan-aturan lainnya. Oleh karenanya muncul pertanyaan, apakah korupsi dan manipulasi keuangan negara dibenarkan dalam Islam? Apakah tidak menunaikan ibdah shalat, puasa dan zakat dibenarkan dalam Islam? Apakah menghujat orang lain, memukul dan menghina pelaku pelanggaran Syariat Islam tanpa adanya proses hukum yang adil dibenarkan oleh Islam? Sebagian besar masyarakat di Aceh membenci pelanggar Syariat Islam, padahal justru si pembenci sendiri terkadang jarang beribadah untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim, bak kata pepatah lama Aceh “sembahyang wajeb uro jumat, sembahyang sunat uro raya” (shalat wajib adalah Shalat Jumat, dan shalat sunnah adalah Shalat Ied).
2. PENGERTIAN PELAJAR DAN SYARIAT ISLAM


A. Pelajar
Sebutan “Pelajar” diberikan kepada peserta didik yang sedang mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran untuk mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik dalam arti luas. Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah
Peserta didik dalam arti sempit inilah yang disebut sebagai pelajar. Dikatakan pelajar sebab mereka mengikuti pembelajaran dalam konteks pendidikan formal , yakni pendidikan di sekolah. Melalui pendidikan formal inilah pelajar diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan masih banyak lagi.
Diharapkan, selama mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa mampu mengembangkan dirinya baik secara social, emosi, intelektual, bahasa, moral dan kepribadian ke arah positif yang diinginkan semua orang. Perkembangan yang dialami pelajar berbeda-beda. Tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Tidak selamanya perkembangan pada diri pelajar menuju pada hal positif. Adakalanya beberapa pelajar justru menunjukkan perkembangan ke arah negatif, salah satunya aksi premanisme yang marak dilakukan oleh pelajar..

B. Syariat Islam
Syari’at adalah ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Sedangkan Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat jibril untuk membimbing umat manusia memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Ilsam juga dapat didefinisikan sebagai tuntutnan, bimbingan dan aturan Allah baik dalam bentuk prinsip-prinsip maupun juga dalam berhubungan dengna Allah SWT, dalam berhubungan dengan diri sendiri, berhubungan dengan sesama manusia disekitarnya baik yang muslim maupun nonmuslim dan juga dalam bergubungan dengan alam sekitarnya.
Islam sejak turun pada masa Rasulullah, berpindah ke masa sahabat dan masa-masa berikutnya sampai ke masa sekarang, tetap diamalkan oleh umat Islam secata berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun dalam kehidupan baermasyarakat. Agar ajaran-ajaran Islam selalu dapat menjawab tantangan global dan sesuai dengan perkembangan zaman, maka diberi kesempatan untuk beijtihad secara terus menerus kepada para mujtahid. Sehingga kitab sucei selalu segar dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Pemahaman inilah kemudian dikenal dengan istilah fiqh.
Dengan demikian perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya kepada Allah itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu apa yang disebut sebagai perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syara’ dan perkara yang masuk dalam kategori Furu’ Syar
3. PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM BAGI PELAJAR

Pentingnya pendidikan Islam bagi pelajar mungkin dapat dipahami secara baik jika kita memperhatikan kembali wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Kata pertama dari wahyu itu adalah Iqra yang berarti bacalah. Iqra adalah sebuah kata yang sangat menyeluruh. Ayat ini telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikut beliau untuk membaca, menulis, memahami, berbagi dan menyebarkan dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Kata Iqra diulang-ulang pada wahyu pertama ini untuk menekankan bobot pentingnya. Adalah mengagumkan bahwa tujuan untuk mengajar dan proses pelajaran diucapkan sebagai ‘qalam’ atau pena. Sesungguhnya pena adalah suatu hadiah yang mulia dari Allah SWT kepada umat manusia. Hanya manusia yang mendapat perlakuan khusus, kemampuan dan kehormatan untuk menulis atau merekam pemikiran dan gagasan mereka. 
Bagaimana dan sejak kapankah proses belajar mengajar dimulai? Perlu diketahui bahwa perintah pertama kepada Nabi Muhammad SAW adalah memajukan pendidikan, seperti firman Allah SWT dalam surat Ash Shuara 214 “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”, Oleh karenanya, proses pendidikan harus dimulai dari keluarga kita sendiri.
Oleh karena itu pendidikan memang dimulai dari keluarga, karena orang yang pertama mengajarkan kita adalah orang tua, dan orang yang pertama mendidik kita. Namun setelah cukup umur maka kita diantarkan kesekolah untuk menempuh pendidikan formal. Maka disinilah proses perkenalan terhadap ilmu-ilmu dimulai. Salah satu diantaranya adalah ilmu Agama islam.
Tidak dipungkiri islam adalah agama Rahamatan Lil’alamin. Maka setiap pelajar yang beragama islam pada dasarnya wajib mempelajari dan mengetahui tentang islam itu sendiri. Menanamkan tentang ajaran agama islam pada pelajar akan membuat pelajar lebih berakhlakhul kharimah dan terhindar dari perbuatan yang negative. Maka pendidikan islam bagi pelajar adalah hal yang klimak dan harus ada pada setiap lembaga sekolah, karena pelajar rentan dengan tauran dan mereka orang yang sangat butuh bimbingan baik dari keluarga saudara maupun guru kareana mereka lagi dalam tahap pencarian identitas atau puberitas.
Maka solusi bagi para pelajar adalah pendidikan islam harus diterapkan disekolah-sekolah. Karena islam selalu mengajarkan yang ma’ruf dan mencegah kepada yang mungkar, menyuruh untuk saling tolong menolong dan saling mengingatkan antara yang satu dengan yang lain. Apa yang diajarkan dalam islam mencakup seluruh aspek kehidupan ummat manusia dan tidak menyakiti orang yang menjalankannya, malah membentuk kepribadian yang diinginkan oleh semua manusia. Apabila para pelajar telah tertanamkan nilai-nilai pendidikan islam, maka pelajar akan menjadi sosok-sosok pemimpin yang manpu mengangkat derajat dan martabat bangsa kearah yang lebih baik. Karena pelajar terkontrol oleh nial-nilai yang islami, akhlak yang islami, mereka punya benteng dalam hati dan mempunyai perisai yang terus menjaga mereka dari hal-hal yang negative.
Islam menganjurkan Ummatnya harus pandai, berapa banyak Hadits Nabi yang menjelaskan mengenai Ilmu “ Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai keliang lahat” apapun ilmu boleh dituntut asalkan dalam diri para pelajar telah ditanamkan pendidikan agama. Maka jangan heran bila para pelajar sering melakukan tauran, free sex, membantah orang tua dan guru, membuat keonaran, dan menambah pengagguran disebkan ilmu agama islam kurang tertanam dalam diri mereka selaku pelajar dan dan agen perubahan untuk masa yang akan datang.

4. Peran Keluarga, Lembaga Formal/ Informal Dan Lingkungan Masyarakat Terhadap Pendidikan Yang Islami Kepada Anak / Pelajar

A. Peran Keluarga
Keluarga didefinisikan sebagai unit masyarakat terkecil yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Setiap komponen dalam keluarga memiliki peranan penting. Dalam ajaran agama Islam, anak adalah amanat Allah. Amanat wajib dipertanggungjawabkan. Jelas, tanggung jawab orang tua terhadap anak tidaklah kecil. Secara umum inti tanggung jawab itu adalah menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak dalam rumah tangga. Allah memerintahkan :
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksaan neraka”. [Q.S. At-Tahriim: 6]
            Kewajiban itu dapat dilaksanakan dengan mudah dan wajar karena orang tua memang mencintai anaknya. Ini merupakan sifat manusia yang dibawanya sejak lahir. Manusia diciptakan manusia mempunyai sifat mencintai anaknya.
“Harta dan anak-anak merupakan perhiasan kehidupan dunia”. [Al-Kahfi ayat 46]
Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa telah datang kepada Aisyah seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil. Aisyah memberikan tiga potong kurma kepada wanita itu. Diberilah oleh anak-anaknya masing-masing satu, dan yang satu lagi untuknya. Kedua kurma itu dimakan anaknya sampai habis, lalu mereka menoreh kearah ibunya. Sang ibu membelah kurma (bagiannya) menjadi dua, dan diberikannya masing-masing sebelah kepada kedua anaknya. Tiba-tiba Nabi Muhammad SAW datang, lalu diberitahu oleh Aisyah kepadaNabi
“Apakah yang mengherankanmu dari kejadian itu, sesungguhnya Allah telah mengasihinya berkat kasih sayangnya kepada kedua anaknya”.
Semua orang tua pasti menginginkan agar anak-anak mereka menjadi orang yang shalih dan shalihah. Namun dalam kenyataannya, secara tidak sadar mereka justru memperlakukan anak-anak dengan cara yang menjauhkan dari terwujudnya cita-cita tersebut atau bahkan menjerumuskan kepada kondisi yang sebaliknya. Banyak sekali orang tua yang sibuk dalam mencari nafkah. Kesibukan mereka itu sangat menyita waktu, akibatnya sangat sedikit waktu yang tersisa untuk memberikan pendidikan khususnya mendidik agama Islam pada anak. Akan tetapi banyak juga orang tua yang bekerja itu yang masih memperhatikan kebutuhan anak akan menggali ilmu agama baik itu di lembaga formal maupun non formal seperti memasukkan anak-anak mereka ke tempat pendidikan Al-Quran (TPA) yang diadakan di masjid dusun tersebut.
Maka keluarga sangan besar perannya dalam mendidik dan mengajarkan anak tentang agama, karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dengan sianak dan mudah untuk mengayomi serta mengontrol mereka baik dalam hal kawan berkawan maupun dalam hala yang lain.

B. Peran Lembaga Formal / Informal
            Rasa tidak puas masyarakat kita terhadap kemajuan pendidikan formal di Aceh, selama ini masih saja terbaca dan terdengar dari berbagai forum dan media. Mulai dari forum diskusi, worlshop, seminar hingga pada forum konferensi. Mulai dari media cetak hingga media elektronik dan internet. Hingga kini perbincangan tentang perkembangan pendidikan islam di Aceh masih menjadi isu hangat untuk dibicarakan oleh para pihak dari berbagai kalangan, baik interen seperti kalangan dinas pendidikan, majelis pendidikan, praktisi pendidikan baik dosen maupun guru. Secara lingkup eksteren adalah kalangan masyarakat umum yang menjadi penikmat pendidikan. Berbagai kritik dan bahkan hujatan ditujukan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan di islam di Aceh. Pemda dan jajarannya dipandang belum mampu mewujudkan cita-cita atau visi pendidikan Aceh yang Islami.
            Peran lembaga formal sudah tentu sangat berperan dalam mendidik pelajar / siswa dalam mewujudkan pendidikan yang islami. Karena lembaga formal adalah lembaga yang telah memenuhi criteria kelembagaan dan diakui oleh Undang-undang. Jadi dalam memenuhi tuntutan untuk mewujudkan pendidikan yang islami bagi pelajar, sudah tentu sangat mudah dan terkontrol. Karena lembaga formal khususnya lembaga pendidikan adalah tempat dimana siswa / pelajar setiap hari ada dan berkecimpung dalam proses belajar mengajar.
            Sedangkan lembaga informal adalah lembaga yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat, seperti balai pengajian, TPA, meunasah dan masih banyak yang lain. Lembaga ini turut andil dalam mendidik siswa untuk mewujudkan pendidikan yang islami. Setelah para pelajar belajar disekolah, biasanya mereka belajar kembali di lembaga non formal. Maka disinalah tempat yang sangan efisien untuk menanamkan pendidikan islam dalam setiap jiwa meeka.
            Peran lembaga informal ini dalam masyarakat cukup ampuh untuk mengembangkan dan mengajarkan nilai-nilai yang islami kepada siswa. Di aceh setiap kampong sudah ada tempat pengajian, baik kepada orang tua maupun pelajar. Maka pengajar atau yang dikenal dengan Teungku, Abu maupun Ustaz adalah sosok yang menjadi panutan dimasyarakat. Maka pelajar sedah tentu sedikit banyaknya akan mendengarkan apa yang disampaikan dan mengikuti apa yang ditunjukkan oleh seorang yang mereka anggap cocok dan patut untuk ditiru.
            Jadi kedua lembaga ini sama-sama berperan aktif dalam mendidik siswa untuk memahami tentang islam, jadi semua ini tidak ada arti bila orang tua dan masyarakat tidak mengontrol kegiatan mereka sehari-hari

C. Peran Lingkungan Masyarakat.
Masyarakat majemuk memang rawan konflik. Konflik dalam masyarakat majemuk dapat berlangsung terus menerus disetiap tempat dan waktu. Konflik bersumber pada perbedaan-perbedaan, dan setiap perbedaan pasti mempertahankan eksistensinya. Apabila setiap pihak ingin memepertahankan eksistensi, berarti ikut memperjuangkan kepentingan agar tetap eksis dan diakui keberadaannya, hal inilah yang sangat menimbulkan problem-problem.
Lingkungan masyarakat adalah tempat dimana siswa atau pelajar menetap, akan tetapi dalam masyarakat banyak terjadi perselisihan dan perbedaan tingakat pendidikan dan tatanan kemasyarakatan. Semua itu bias teratasi bila Keucik ikut berperan aktif dalam menangani berbagai pboblem dalam masyarakat. Sedangkan siswa atau pelajar meraka akan bergaul sesuai dangan kebiasaan masyarakat setempat. Maka lingkungan sangat mempunyai peran dalam pendidikan yang islami. Maka orang tua, famili, kerabat, mayarakat adalah kumpulan orang-orang yang selalu berkecimpung dan yang paling dekat dengan pelajar.
Pada intinya peran lingkungan masyarakat sangat besar pengaruhnya. Bila lingkungan baik, maka pelajar akan terbiasa dengan hal-hal yang baik. Bila lingkungan tidak baik, maka pelajar akan aka mudah mengikuti hal-hal yang tidak baik. Dengan kata lain apabila lingkungan masyarakat selalu memperhatikan tingkah dan pola hidup anaknya masing-masing, maka disanalah pendidikan yang islami akan melakat pada diri siswa/ pelajar.

5. PERAN PELAJAR DALAM PELAKSANAAN SYARIAT ISLAM    
Syari’at Islam yang sedang digalakkan di Nanggroe Aceg Darussalam harus mendapat perhatian dari semua pihak. Perhatian dimaksudkan disini adalah peran serta danpartisipasi aktif untuk menyukseskan pelaksanaan Syari’at Islam sesuai dengan profesikesalehan masing-masing.
Salah satu lembaga yang sangat berperan dalam proses pelaksanaan Syari’at Islam adalah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan juga bertanggung jawab dalam proses pembentukan karakter anak didik dan mempersiapkan mereka agar menjadi generasi penerus yang handal. Seorang guru bertugas mentransfer ilmu tetapi juga harus menjadi contoh teladan serta dapat mengarahkan mereka untuk dapat menjalankan Syari’at Islam terutama dilingkungan sekolah.
Syari’at Islam sangat penting diterapkan dilingkungan sekolah karena para pelajar ini akan menjadi ganerasi penerus harapan bangsa. Apabila mereka tidak digembleng dan diarahkan dari sekarang tentunya mereka akan menjadi generasi yang tidak bertanggung jawab. Pelajar hari ini adalah pemimpin di hari esok “Syubbanul Yaum Rijalul Ghad/Student Today Leader Tomorrow”. Untuk menjadi pemimpin yang berkualitas di hari esok, tentu membutuhkan usah dari semua pihak termasuk lingkungan sekolah dalam mempersiapkan anak didiknya menjadi generasi yang mantap iman dan taqwa (IMTAQ) dan unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam peranan pelajar tehadap pelaksanaan syariat islam
Keseriusan guru dan siswa.
Keseriusan semua pihak ikut perperan  penting dalam rangka penerapan Syari’at Islam. Seorang guru selain menyampaikan ilmunya kepada siswa-siswi juga harus merasa bertanggung jawab dalam pembinaan mental dan spritual anak didiknya. Siswa-siswi mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan. Misalnya bagaimana cara berbusana sesuai dengan busana Islami.
Meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kegiatan-kegiatan keagamaan perlu ditingkatkan di lingkungan sekolah. Osis dapat meningkatkan perannya dalam proses penerapan nilai-nilai islami. Demikian juga dengan rohani Islam (rohis) atau remaja dakwah (reda) perlu dibentuk di sekolah-sekolah dengan tujuan untuk me.akukan kajian-kajian ke-Islaman dan menambah wawasan khususnya yang menyangkut dengan Syari’at Islam
Meningkatkan Pengawasan.
Pengawasan terhadap  siswa-siswi mutlak dibutuhkan bukan hanya pada tingkat kedisiplinan namun juga pengawasan dalam semua ini. Aktifitas yang mereka lakukan harus selalu mendapat kontrol atau pengawasan dari dewan guru. Peran pelajar disini adalah saling mengawasi dan mengingatkan sesama pelajar tentang pelanggaran syariat dan menjalankan syariat, baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Oleh karea itu, peran pelajar sangat besar dalam pelaksanaan syariat islam di aceh. Karena mereak adalah agen perubahan yang perlu selalu ditanamkan nilai-nilai yang islami.
6. PENUTUP
Syari’at adalah ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Sedangkan Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat jibril untuk membimbing umat manusia memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Ilsam juga dapat didefinisikan sebagai tuntutnan, bimbingan dan aturan Allah baik dalam bentuk prinsip-prinsip maupun juga dalam berhubungan dengna Allah SWT, dalam berhubungan dengan diri sendiri, berhubungan dengan sesama manusia disekitarnya baik yang muslim maupun nonmuslim dan juga dalam berhubungan dengan alam sekitarnya
Sebutan “Pelajar” diberikan kepada peserta didik yang sedang mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran untuk mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik dalam arti luas. Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah
Peranan pelajar/ siswa dalam penerapan syariat islam sangat diperlukan, karena mereka adalah penerus bangsa, dan pemimpin untuk masa depan. Peran mereka sangat membantu masyarakat dan lingkungan untuk mensosialisasikan syariat islam di Aceh. Para pelajar cukup efektif mengambil andil dalam penerapan syariat islam, terutama disekolah dan lingkungan masyarakat.





 

Belanda “Kiblat” Islam Di Eropa ‎


Hari demi hari, komuitas muslim di belanda mampu menghadapi beragam tindakan pelecehan dan penodaan terhadap agama islam dengan dewasa. boleh jadi kaum muslimin di sana berhak mendapat gelar ”mujaddid islam di eropa”. mereka menolak film ”fitna” dengan cara-cara simpatik dan kerja nyata. mereka patut menjadi contoh bagi komunitas muslim di eropa yang lain dalam membela islam.
penolakan dengan bukti nyata dan cara yang simpatik dari komunitas muslim di belanda atas pelecehan itu, menjadikan mayoritas warga belanda bersimpati terhadap muslim belanda dan turut membela kesucian agama islam dan menentang film ”fitna”.
ini dibuktikan oleh dua universitas di belanda (groningen university dan satu universitas lagi) yang memfasilitasi tempat bagi mahasiswa muslim untuk menunaikan shalat. managemen dua universitas ini menegaskan menghormati semua agama. bahkan dua universitas ini secara khusus menetapkan waktu bagi mahasiswa muslim untuk melaksanakan shalat jum’at, mencontoh yang berjalan di negara-negara islam.
muslim belanda mengadakan beragam kegiatan ke-islaman, seperti diskusi ilmiyah, dialog terbuka dengan ilmuwan, praktisi media belanda, menjelaskan kepada mereka bahwa al qur’an merupakan kitab yang berisi ibadah dan hidayah.
sebagaimana ”organisasi pemimpin” di belanda menyerukan kepada seluruh umat islam di belanda untuk tidak berbuat anarkis dan kriminal atas pelecehan yang ada. karena respon yang anarkis itulah yang diinginkan oleh pelaku fitnah dan pelesehan.
sebuah tabloit di belanda menyebutkan bahwa apa yang dikehendaki pembuat film ”fitna” tidak terjadi, bahkan umat islam merespon dengan dewasa, sehingga menjadikan warga belanda menyerbu perpustakaan dan toko di amsterdam. warga belanda membeli mushhaf al qur’an elektronik yang diterjemahkan dalam bahasa belanda dalam jumlah besar. bahkan di pasaran stok mushhaf itu habis.
komunitas muslim di belanda menyadari bahwa belanda adalah ” negeri sejuta muslim”. di mana jumlah umat islam di sana terus bertambah dan penganutnya terkenal taat dengan ajaran agamanya secara baik dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya.
di belanda, jumlah muslim yang taat beragama sekitar 30% dari total jumlah penganut ajaran agama yang taat lainnya. padahal statistik resmi mengisyaratkan bahwa jumlah umat islam hanya 5% saja dari total jumlah penduduk. menempati urutan keempat setelah kristen protestan 23%, katolik 32% dan kelompok yang tidak menganut ideolagi apapun sebesar 38%.
pada tahu 1947 warga negara indonesia dan suriname yang beragama islam masuk ke belanda. pada akhir tahun enam puluhan dan awal tahun tujuh puluhan banyak pekerja dari turki dan maghrib yang masuk ke belanda.
komunitas turki di belanda paling besar jumlahnya, mencapai 310 ribu penduduk, berikutnya komunitas maghrib 277 ribu warga, suriname 60 ribu. selebihnya dari irak, somalia, pakistan, mesir, suria, ethiopia, negeria. mayoritas mereka menganut ahlus sunnah.
orang belanda mengatakan bahwa negeri mereka adalah ”pintu gerbang eropa”, karena posisi strategis dan peranan penting yang dimainkan oleh negeri ini. banyak gereja-gereja yang dijual kepada umat islam dan berubah fungsi menjadi masjid dan tempat ibadah.
di awal komunitas muslim bermukim di belanda, mereka berinteraksi dengan masyarakat setempat dengan baik, yang menjadikan warga setempat menghormati keyakinan umat islam. umat islam mulai membangun tempat ibadah, diperbolehkan kumandang adzan dengan pengeras suara meskipun sekali dalam seminggu.
sebagaimana juga komunitas muslim mendirikan tempat pemotongan hewan sebanyak lima ratus tempat, praktek penyembelihan dengan cara-cara syariah, terutama pada musim kurban.
sebagimana perusahaan-perusahaan dan tempat-tempat yang memperkerjakan umat islam memberi kesempatan ibadah shalat, shaum ramadhan, liburan khusus hari raya, memfasilitasi tempat shalat dan menjaga makanan yang halal.
shalat isya’ bagi warga belanda terbilang cukup sulit, terutama akhir bulan mei sampai awal agustus setiap tahunnya. di mana belanda merupakan negeri yang terletak di bagian negara-negara yang matahari tidak tenggelam kecuali hanya sebentar saja. yaitu jeda antara waktu shalat isya’ dan shalat subuh kurang dari empat puluh menit saja. bahkan kadang fajar sudah terbit sebelum tenggelamnya syafaq (batas selesai waktu shalat isya’). hampir mustahil menunaikan shalat isya’ bagi yang tinggal di ujung utara.
tambah sulit ketika ibadah shaum ramadhan musim panas. yaitu sulit menunggu shalat isya’ kemudian shalat tarawih kemudian langsung sahur pada waktu yang sangat singkat. kadang kurang dari dua puluh menit saja. berbeda dengan jeda antara shalat maghrib dan isya’ bisa berjam-jam. (it/ut)

Silaturahim: Biarkan Hadiah Bicara ‎


 “sambunglah orang yang memutus silaturahim denganmu. berilah hadiah kepada orang yang enggan memberimu. dan jangan hiraukan orang yang menzalimi kamu.” (hr. ahmad)
jangan biarkan kebencian berkelanjutan
selalu saja ada sisi positif dan negatif sebuah interaksi. positif ketika interaksi memunculkan rasa cinta dan sayang, kuatnya persaudaraan, tolong menolong sesama mukmin. dan negatif, saat interaksi meletupkan bunga-bunga api kekecewaan. kebencian pun tak terelakkan.
kebencian karena persoalan teknis semisal salah paham, emosi dadakan, mestinya hanya bertahan beberapa hari. karena prinsipnya setiap mukmin punya satu ikatan: akidah islam. sehingga persoalan teknis di lapangan bisa cair sendiri bersama waktu dan kesibukan. setelah itu, muncul lagi kerinduan.
namun, begitulah setan. emosi yang labil menjadi alat efektif pintu setan untuk mengobrak-abrik persaudaraan. sesama mukmin menjadi marahan. bahkan, pada dosis tertentu, marahan bisa diwariskan ke anak cucu. na’udzubillah. rasulullah saw. bersabda, “cinta bisa berkelanjutan (diwariskan) dan benci pun demikian.” (hr. al-bukhari)
putus persaudaran bukan hanya dilakoni para pelaku. tapi, bisa diwariskan dari generasi ke generasi. suatu hal yang mestinya tidak mungkin terjadi dalam diri seorang mukmin.
siram api dengan air, bukan dengan api
jika marah diibaratkan sebagai api, maka airlah yang paling cocok agar api segera padam. tidak mungkin api akan padam dengan api. dan air adalah perumpamaan yang pas buat silaturahim.
sekeras apa pun sebuah kebencian, boleh jadi rapuh dengan beberapa celah kasih sayang dan sentuhan persaudaraan. orang yang diumbar marah dan benci sebenarnya sangat membutuhkan perhatian. tidak jarang, kebencian bisa luluh hanya dengan perhatian dan sapaan yang tulus.
banyak kisah menarik di masa rasulullah saw. tentang hal itu. abu sufyan mungkin orang yang paling sadis permusuhannya dengan rasul. siang malam, dia mengatur siasat bagaimana menghancurkan rasulullah dan umat islam. tapi, justru abu sufyanlah yang paling mendapat kehormatan dari rasul ketika mekah diambang penaklukan. “siapa yang masuk ke masjidil haram mendapat keamanan. dan siapa yang berkumpul di rumah abu sufyan, juga mendapat keamanan.” begitulah kira-kira pengumuman rasul kala itu.
bayangkan, seperti apa hati abu sufyan mendengar itu. bingung, takjub, dan akhirnya luluh seratus persen. dia pun berbalik menjadi orang yang siap membela perjuangan rasulullah saw. di mekah dan sekitarnya. sungguh sebuah cara meluluhkan kebencian yang paling efektif tanpa menimbulkan kebencian baru.
hadiah sebagai pelunak kekakuan
ketika kles terjadi, yang mendominasi diri setelah itu adalah ego. diri merasa paling benar, paling mampu, dan sebagainya. kekakuan pun muncul begitu saja. seolah, dalam dirinya cuma ada ego; tidak ada nalar, empati, apalagi kasih sayang sesama saudara seiman.
jika tidak ada inisiatif mencari jalan damai, kekakuan terus berlanjut. bahkan, bisa terwariskan ke anak cucu.
sebenarnya, ada ruang-ruang dalam diri yang sejalan dengan waktu membutuhkan perhatian, kasih sayang, kerinduan. terlebih sesama mukmin. baik buruk sebuah hubungan persaudaraan bisa berbanding lurus dengan tingkat keimanan. semakin kuat cahaya iman bersinar, rasa kasih sayang mulai mengganti ego dan benci. lahirnya keharmonisan cuma tinggal menunggu momentum. dan hadiah merupakan alat efektif menumbuhkan momentum itu.
rasulullah saw. bersabda, “hendaknya kamu saling memberi hadiah. sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian.” (hr. attirmidzi dan ahmad)
selalu pada komunikasi
bisa dibilang, sebagian besar sebab munculnya kebencian karena salah menafsirkan sebuah ucapan. atau, sebab molornya perseteruan karena tertutupnya peluang berkomunikasi.
yang pertama memperlihatkan ketidakmampuan seseorang mengungkapkan maksud baik. plus, tidaksanggupan pihak lain menahan diri membuat kesimpulan negatif. ketidakmampuan mengutarakan maksud dan sifat reaktif di pihak lain menjadi perkara paling rawan munculnya kles.
dengan begitu, saling membuka komunikasi adalah langkah paling tepat memperbaiki ketidakharmonisan. dan itu akan berjalan efektif jika dua belah pihak siap saling mendengarkan. sulit memunculkan keadaan saling pengertian seperti itu jika tidak dikondisikan dengan situasi yang penuh persaudaraan dan kekeluargaan. dan silaturahim adalah cara yang paling pas.
kasus hathib bin abi balta’ah di masa rasul bisa menjadi pelajaran. para sahabat termasuk rasulullah saw. kaget ketika tahu siapa pembocor rahasia penyerangan ke mekah. orang itu bernama hathib. kontan saja, umar bin khattab minta izin ke rasul agar bisa menghukum hathib. tapi rasul menolak. beliau saw. meminta sahabat memanggil hathib.
penjelasan pun disampaikan hathib. sahabat yang masih punya keluarga di mekah ini pun mengungkapkan keterpaksaannya demi keselamatan keluarga di sana. itu saja. tidak ada maksud membocorkan rahasia ke tangan musuh. akhirnya, rasul memaafkan hathib.
harus ada prakarsa agar kebencian tidak berlanjut. dan yang terbaik adalah mereka yang lebih dulu mengawali kunjungan. indahnya sebuah nasihat rasullah saw., “tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. hendaklah mereka bertemu untuk berdialog, mengemukakan isi hati. dan yang terbaik, yang pertama memberi salam (menyapa).” (hr. al-bukhari)

Ilmuwan Barat Berbicara Tentang Islam ‎


dakwatuna.com - seorang ilmuwan dari italia kenneth edward george berkata,
“saya sudah mengkaji dengan sangat teliti agama-agama terdulu dan agama modern dewasa ini. kesimpulannya adalah bahwa islam agama langit yang yang benar. kitab suci ini mencakup kebutuhan materi dan immateri bagi manusia. agama ini membentuk akhlak yang baik dan menjaga rohani agar tetap sehat.”
profesor inggris mountaghmiri watts berkata,
“apa yang dipaparkan al qur’an tentang realitas dan fenomena alam yang sempurna menurut saya adalah di antara kelebihan dan keistimewaan kitab ini. yang jelas semua temuan dan ilmu pengatahuan yang didokumentasikan dewasa ini, tidak mampu menandingi al qur’an.”
sejarawan italia, brands johny burkz mengatakan,
“kesejahteraan dan kepemimpinan menjauh dari umat islam dikarenakan mereka tidak mau mengikuti petunjuk al qur’an dan mengamalkan hukum dan undang-undang-nya. padahal sebelumnya sejarah telah mencatat bahwa generasi awal islam meraih kejayaan, kemenangan, dan kebesaran. mmusuh-musuh islam tau rahasia ini, sehingga mereka menyerang dari sisi ini. ya, kondisi kehidupan umat islam sekarang ini suram, karena tidak pedulinya umat ini terhadap kitabnya, bukan karena ada kekurangan dalam al qur’an atau islam secara umum. yang obyektif adalah tidak benar menganggat sisi negatif dengan menghakimi ajaran islam yang suci.”
peneliti prancis gul labum menyeru orang eropa,
“wahai manusia, kajilah al qur’an secara mendalam, sampai kalian menemukan hakekat kebenarannya, karena setiap ilmu pengetahuan dan seni-budaya yang pernah dicapai oleh bangsa arab, pondasinya adalah al qur’an. hendaknya setiap penduduk dunia, dari beragam warna dan bahasa mau melihat secara obyektif kondisi dunia zaman awal. mengkaji lembaran-lembaran ilmu pengetahuan dan penemuan sebelum islam. maka kalian akan tahu bahwa ilmu pengetahuan dan penemuan tidak pernah sampai pada penduduk bumi kecuali setelah ditemukan dan disebarluaskan oleh kaum muslimin yang mereka eksplorasi dari al qur’an. ia laksana lautan pengetahuan yang mengalir di jutaan anak sungai. al qur’an tetap hidup, dan setiap orang mampu meneguk sejuknya sesuai dengan kesungguhan dan kemampuannya.”
ahli filsafat dari prancis, pranco mari pulter, menjelaskan perbedaan antara injil dan al qur’an,
”kami yakin, jika disodorkan al qur’an dan injil kepada seseorang yang tidak beragama, pasti orang tersebut akan memilih yang pertama, karena al qur’an mengetengahkan pemikiran yang cocok dengan akal sehat. boleh jadi tidak ada undang-undang yang lebih detail tentang masalah perceraian, kecuali undang-undang dan hukum yang telah di gariskan al qur’an tentang masalah ini.”
seorang ilmuwan dari inggris fard ghayum, guru besar universitas london mengatakan,
”al qur’an adalah kitab mendunia yang memiliki keistimewaan sastra yang tinggi, yang terjemahnya saja tidak bisa mewakili tingginya sastra aslinya. karena lagunya berirama khusus, keindahannya mengagumkan, dan pengaruhnya yang luar bisa terhadap yang mendengarkan. banyak kaum nashrani arab yang terpengaruh gaya bahasa dan sastranya. begitu juga kaum orientalis, banyak di antara mereka yang menerima al qur’an. ketika dibacakan al qur’an, kami orang-orang nashrani terpengaruh, laksana sihir yang menembus jiwa kami, kami merasakan ungakapnnya yang indah, hukumnya yang orisinil. keistimewaan seperti ini yang menjadikan seseorang merasa terpuaskan, dan bahwa al qur’an tidak mungkin ada yang mampu menandinginya.”
knett grigh, guru besar universitas cambridge memberi kesaksian,
”tidak akan mampu seseorang sepanjang empat belas abad yang lalu, sejak diturunkannya al qu’ran sampai sekarang ini, yang mampu membuat seperti ayat al qur’an, satu ayat sekalipun. karena al qur’an bukan kitab yang dikhususkan untuk zaman tertentu, bahkan al qur’an ini alami yang akan terus berlangusng sepanjang zaman. meskipun dunia dan kehidupan ini berubah, namun setiap manusia memungkinkan menjadikan al qur’an sebagai pedoman hidupnya. mengapa al qur’an lebih unggul dan menjadi pedoman hidup manusia sepanjang masa? karena al qur’an mencakup hal-hal yang kecil maupun urusan yang besar. tidak ada sesuatu yang tidak diatur oleh al qur’an. saya yakin, bahwa al qur’an mampu mempengaruhi orang barat, dengan syarat, al qur’an dibacakan dengan bahasa aslinya, karena terjemahnya tidak mampu memberi pengaruh kejiwaan dan rohani, berbeda dengan bacaan aslinya yang menggetarkan jiwa, meluluhkan qalbu.”

PERANAN HARTA RAMPASAN PERANG

A. Pandangan Orientalis

            Akademisi Barat sangat menekankan pentingnya peranan harta rampasan yang diperoleh ekspidisi muslim pada masa Nabi Muhammad. Sebenarnya kesimpulan ini muncul karena seseorang (yang tidak disebutkan identitasnya) sebelumnya mengasumsikan penyebaran Islam pada masa awal mempunyai motivasi ekonomi dan tujuan memperoleh harta rampasan sebagai semangat penggerak. Penyebab munculnya dugaan ini adalah kemiskinan imigran dari Makkah (Muhajirin) yang memperlemah kondisi ekonomi penolongnya (Anshar) menghabiskan sumber daya yang dimiliki Rasulullah yang merupakan bantuan pada bulan pertama setelah hijrah.
            Montgomery Watt menulis “Kita dapat melihat niat yang disengaja Muhammad untuk memprovokasi orang Makkah, walaupun Quraisy tidak menderita kerugian, mungkin mereka sangat mengkhawatirkan perdagangannya, walau dapat dicegah suatu hari kaum muslim akan menemukan kesempatan yang mereka cari (kemenangan) Disamping mendapatkan harta rampasan mereka juga memperoleh kekuatan politis dan kehormatan sebagai hasil. Selain itu kaum muslim juga menjadikan suku Yahudi Madinah sebagai sumber daya ekonomi dengan memerangi mereka.
            Dari kutipan orientalis diatas dapat disimpulkan bahwa ekspidisi Rasulullah sangat memperkaya kaum muslim Madinah dan menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik dan kuat.

B. Pandangan Kaum Muslim
            Pandangan kaum muslim riwayatonal merupakan hasil campuran rasa ingin tahu mereka antara dugaan dan pendapat, banyak sekolah sejarah dan ahli sejarah konvensional yang tidak mengakui kepentingan ekonomi dari ekspedisi-ekspidisi itu. Akademisi lain berpendapat bahwa gerakan militer Rasulullah mmenyebabkan bertambahnya kekayaan kaum muslim dalam skala menengah, sementara beberapa penulis modern berpendapat hampir sama dengan pendapat kaum orientalis.
Sampai saat ini belum ada penelitian komprehensif tentang dampak penting yang ditimbulkan dari harta rampasan perang di ghazawat (jamak dari gazwa, sebutan untuk perang yang diikuti Rasul) dan saraya (sebutan perang pada masa Rasul tetapi tidak diikuti Rasul) pada awal decade kalender muslim dan kontribusi proporsional, serta peranan dan posisi dalam ekonomi masyarakat Islam pada periode itu.

C. Ekspedisi Tahun Pertama
            Menurut Waqidi ghazawat dan saraya pada tahun pertama adalah sebanyak 74 kali. Peperangan pada saat itu bukanlah gerakan militer seperti anggapan para penulis modern yang tidak memahami karakter ekspidisi yang dijalankan Rasul, beberapa dari ekspidisi itu hanya merupakan misi pilitik atau perjalanan yang bertujuan dakwah dan tidak berorientasi pada militer. Ekspidisi kedelapan yang dipimpin oleh Abdullah bin Jahsh ke Nakhlah pada Rajab 2 A.H/Jan 624 M, Sekitar 16 bulan setelah hijrah, dimana berhasil mendapatkan harta rampasan  pertama untuk kaum muslim. Harta rampasan yang diperoleh dengan tidak sengaja ini tidak begitu bernilai, estimasi jumlahnya adalah 20 ribu dirham(tidak menunjukkan harta rampasan) demikian dikatakan Watt.

PERANG BADAR
            Perang ini adalah ghazwah pertama dan ekspidisi ke Nakhlah adalah sariyah pertama, harta rampasan perang badar adalah senjata, hewan ternak, kuda, beberapa barang yang dibawa oleh pedagang di pasar badar. Berdasarkan laporan otentik 70 orang tentara musuh tewas dan terdapat tawanan dalam jumlah yang sangat besar, dipihak Islam 4 orang meninggal dan kemungkinan aslab mereka diambil musuh. Senjata yang didapat sebagai harta rampasan adalah 150 dari 1000 bagian secara keseluruhan, sebelum pendistribusian harta rampasan Rasul mendapat kesempatan terlebih dahulu untuk memelih yaitu dengan pilihan sebilah pedang terkenal dengan Dhu al-fiqar milik seorang pemimpin Makkah Munabbin bin al Hajjaj al-Sahmi yang terbunuh dalam pertempuran tersebut.

D. Ekspidisi Tahun Kedua
            Peperangan dengan Banu Qaynuqa (salah satu kaum yahudi di Madinah) adalah ekspedisi ketiga dalam tahun tersebut yang memberikan harta rampasan kepada pemenangnya yaitu benteng atau tembok pertahanan tempat bangsa yahudi tinggal dan pasar utama yang merupakan salah satu pusat perdagangan di Madinah. Dan ini bertentangan dengan pendapat para penulis modern yang mengatakan bahwa Banu diizinkan tinggal dalam benteng setelah menyerah dan diampuni Rasul dengan kata lain tidak diusir dari Madinah (jika benar maka tidak ada harta rampasan yang berarti).
Ekspedisi terakhir pada tahun tersebut adalah pareang sawiq, dimana kaum muslim mengejar pelarian tentara Mekkah dibawah Abu Sufyan bin Harb. Dalam pengejaran kaum muslim mendapat harta berupa perlengkapan tentara musuh (beberapa dirham) yang dibuang di medan perang.
            Berdasarkan bukti jelaslah bahwa selama dua tahun pertama hijrah hanya empat dari dua belas ekspedisi yang memberikan sejumlah harta rampasan, selain ekspedisi ini perang badar dan pertarungan dengan Banu Qaynuqa juga memberikan hasil yang besar.

E. Ekspedisi Tahun Ketiga
            Tujuh ekspedisi dilakukan selama tahun ketiga (i.e.624-625 A.D), dari tujuh tersebut hanya tiga yang menghasilkan keuntungan ekonomis. Perang melawan Kudr adalah peperangan pertama yang memberikan harta rampasan (500 unta). Dalam peristiwa lain melawan Banu Sulaiman mendapat harta rampasan sebesar 20.000 sampai 70.000  dirham. Harta lainnya adalah dari sariyah Zayd bin Harithah yang melibatkan 100 tentara dengan rampasan perang yang berjumlah 100.000 dirham.
Sebaliknya pada perang uhud kaum muslim tidak mendapat banyak harta rampasan karena kekacauan yang terjadi saat itu dan hanya mendapat dua kantong kecil 50 dinar dan 13 mitsqal perak kepada Rasul.

F. Ekspedisi Tahun Keempat
            Hanya dua ekspedisi yang mendapat harta rampasan dari tujuh ekspedisi yang ada. Yaitu sariyah Abu Salamah bin Asad dengan total rampasan 52.400 dirham. Yang kedua dan ekspedisi yang terakhir adalah perang melawan bangsa yahudi Banu Nadir di Madinah.  Nilai harta rampasan pada saat itu sebesar 10.000 dirham.

G. Ekspedisi Tahun Kelima
            Ada tiga dari lima ekspedisi pada tahun ini, diantaranya perang Rasul di Daumatul Jandal  dengan hewan ternak sebagai harta rampasan. Selanjutnya adanya tambahan harta dari Muraysi sebuah mata air Banu Mustaliq cabang dari suku Khuza’ah  berupa 2.000 unta, 500 domba, serta sejumlah senjata dan harta benda yang ditemukan dalam kantong pelana prajurit yang kalah perang, begitu juga dalam perang  melawan Banu Qurayzah dengan perolehan yang sangat besar yaitu senjata, unta, hewan ternak dan barang-barang rumah tangga lainnya. Total keseluruhannya adalah 57.600 dinar.

H. Ekspedisi Tahun Keenam
            Ada tiga ghazwah pada tahun ini tapi tidak ada harta rampasan, dari 18 saraya hanya tujuh yang mendapat keuntungan.

I. Ekspedisi Tahun Ketujuh
            Pada tahun ini dilakukan 14 ekspedisi : 6 ghazawat dan 8 saraya. Salah satu ghazwah terjadi bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji pada saat Nabi di Makkah, oleh karena itu tidak ada harta rampasan. Namun sebagian besar ekspedisi ini menghasilkan harta yang bergerak dan tidak bergerak.

J. Ekspedisi Tahun Kesembilan
            Sebagian besar ekspedisi tahun setelah hijrah ini dibebaskan untuk mendapatkam harta rampasan baik besar atau kecil bagi kaum muslim. Sariyah pertama tahun ini adalah ‘Uyaynah b. Hisn al-fazari melawan Banu Tamin pada bulan Muharram membawa beberapa tawanan dan ternak ke Madinah(dikembalikan setelah wakil sukunya berbicara dengan nabi).

K. Ekspedisi Tahun Kesepuluh
            Pada tahun ini hanya ada satu ekspedisi yaitu sariyah dari Abi Thalib ke al-Yaman yang mendapatkan rampasan berupa ternak, tawanan, baju dll. Tawanan tersebut dibebaskan selama mereka mau menerima Islam. Jadi dari semua ekspedisi selama masa hidup Nabi hanya empat dari dua tahun terakhir yang menghasilkan harta rampasan yang jumlahnya kecil. Diperkirakan bahwa nilai dari semua ekspedisi ini tidak lebih dari 250 dirham.

TOTAL PERKIRAAN
            Dari data diatas dapat diketahui bahwa harta rampasan yang diperoleh oleh Nabi SAW dalam waktu 10 tahun. Jumlah keseluruhannya adalah 6.200.000 dirham.


KESIMPULAN
            Kontribusi harta rampasan perang sangat besar dampaknya terhadap peningkatan perekonomian kaum musliminn di Madinah, walaupun sampai saat ini belum terdapat perhitungan yang cukup memadai untuk masalah harta rampasan perang.
-         Harta Rampasan sebagai Nafkah
-         Pengeluaran Selama Ekspedisi
            Tidak diketahui berapa jumlah uang yang dihabiskan selama ekspedisi, dilaporkan dana yang telah dihabiskan sebanyak 50.000 dinar untuk membiayai 3.000 ekspedisi besar di Uhud.
-         Kerugian Akibat Ekspedisi
            Biaya yang dikeluarkan akibat ekspedisi mencakup biaya untuk menangani para tahanan perang, biaya sosial yang mengurangi margin keuntungan kaum muslim dan kerugian yang besar lainnya adalah pada ekspedisi Uhud, dan kemungkinan pada beberapa lainnya. Dimana kekalahan membawa kerugian materi yang berupa uang, ternak, tanah.
-         Keuntungan Ekonomi Islam
            Ada empat aktivitas ekonomi yang paling utama di semenanjung Arab yaitu perdagangan dan  perniagaan, pertanian, kerajinan dan manufaktur, pekerja kasar. Tetapi dalam hal ini perdagangan dan pertanian merupakan dasar dari ekonomi muslim, sedangkan sumber lainnya bukan mata pencaharian utama
Setelah didirikan Negara Islam perdagangan dan pertanian terus berkembang, tentu saja hal ini  meningkatkan ekonomi mereka, banyak diantara imigran tersebut yang menjadi kaya pada masa Rasul seperti Usman bin Affan, Abd al-Rahman dll.

-         Nilai Riil Harta Rampasan Perang
            Penginvestasian modal yang diperoleh dari pembagian harta rampasan kelapangan kerja yang produktif seperti kebun, tanah, dan took sangat memperkuat posisi keuangan investor dan meningkatkan perekonomian secara umum suatu daerah. Yang perlu diketahui disini adalah harta rampasan muncul dari hasil peperangan yang didasari dengan kepentingan politik atau tujuan agama atau dengan kata lain sebagai motivasi dan bukan ekspedisi militer.
             Dari analisis ini dapat disimpulkan  bahwa harta rampasan perang memberikan sebagian besar stimulus untuk perkembangan perekonomian muslim di Madinah dengan didasari atas latar belakang perdagangan dan  pertanian yang mempengaruhi ketekunan dan rasa cinta damai sesame umat manusia.

                                                 PERMODALAN ISLAM : Sebuah pandangan barat

Paradigma ekonomi Islam baru telah terbangun dalam pemisahan kontemporer budaya ekonomi barat, permodalan ekonomi Islam memiliki banyak kekurangan dalam menarik minat penulis barat. Para penulis hanya memfokuskan pada al quran dan budaya Asia tanpa mengaitkan dengan budaya barat yang akan membangun paradigma Islam, artikel ini memulai untuk meralat perbedaan yang telah ada dengan membahas isu-isu yang mendukung larangan bunga pada budaya barat.

Kesimpulan
Pada dasarnya ada dua poin yang penting dalam artikel ini
-         Ada sebuah kesepakatan besar dalam budaya barat yang memfokuskan pada isu besar dalam paradigma ekonomi Islam yang didalamnya banyak kesimpulan-kesimpulan yang hampir sama. Disini kita telah melihat adanya  hubungan larangan bunga dan sebab-sebabnya  yang timbul dalam siklus bisnis. Ada banyak yang dapat dijadikan rujukan dari pemamfaatan juga pendekatan empiris terhadap budaya ekonomi barat.

-         Selain pengembangan dalam pemisahan budaya barat para tokoh-tokoh Islam akan menggali dengan baik argumen-arguman  yang nantinya akan mendukung paradigma Islam itu sendiri. Dan ini juga akan mengembangkan fokus budaya barat terhadap paradigma Islam sebagai topik penelitian.


                                                                            









Kamis, 23 Juni 2011

cara mengunci folder

Wah, Judul yang terasa berat euy, Cara Mengunci Folder Tanpa Software. yah, memang itulah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri dari judul artikel kali ini. walaupun terasa berat karena agak berbobot, akhirnya saya beranikan diri untuk menulis artikel ini. Seperti yang kita tahu, cara mudah nya si untuk memberikan sebuah pasword pada interpretation yang penting kita melakukan compresed record melalui record zip ataupun rar. itu memang cara mudahnya. tapi dalam educational kali ini, kita akan bermain dalam cara mengunci printed matter tanpa software dengan dimaksudkan dalam printed matter itu ada interpretation penting yang oleh orang tidak boleh melihatnya.Oke, mungkin tidak banyak cingcong lagi, takutnya anda ini merasa bosan dengan tulisan saya ini, karena tulisan saya ini agak ngawur dan gak jelas.
1. Buatlah sebuah notepad kosong atau brand brand new content document.txt di office mana saja di mechanism atau laptop anda. Anda boleh memberi nama apa saja untuk brand brand new content request tersebut.
2. Setelah itu anda tinggal meng-copy book yang telah saya sediakan di bawah ini :
cls
@ECHO OFF
title Folder Locker
if EXIST “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}” goto UNLOCK
if NOT EXIST Locker goto MDLOCKER
:CONFIRM
echo Are we certain we wish to Lock a folder(Y/N)
set/p “cho=>”
if %cho%==Y goto LOCK
if %cho%==y goto LOCK
if %cho%==n goto END
if %cho%==N goto END
echo Invalid choice.
goto CONFIRM
:LOCK
ren Locker “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}”
attrib +h +s “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}”
echo Folder locked
goto End
:UNLOCK
echo Enter cue to Unlock folder
set/p “pass=>”
if NOT %pass%==type your cue here goto FAIL
attrib -h -s “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}”
ren “Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}” Locker
echo Folder Unlocked successfully
goto End
:FAIL
echo Invalid password
goto end
:MDLOCKER
md Locker
echo Locker combined successfully
goto End
:End
..
3. Setelah anda selesai meng-copy, buka kembali notepad yang telah anda buat tadi dan Paste script ini di dalamnya.
4. buka notepad tadi dan ganti kata type your cue here dengan cue untuk membuka printed matter pada nantinya dan setelah selesai simpan script-nya dan ubah ekstensi record yang telah terdapat book tersebut dari ekstensi record ***.txt menjadi ***.bat
5. Double klik pada record tersebut dan beberapa detik kemudian akan muncul sebuah printed matter yang bernama Locker .
6. Simpanlah file-file anda yang ingin anda kunci di dalam printed matter yang bernama locker tersebut. Di dalam printed matter tersebut bisa kita letakkan record apa saja yang kita inginkan dengan ekstensi record yang berbeda. Baik itu record gambar, music, video, document, dan file-file lainnya.
7. Setelah semua record yang diinginkan tersimpan. Double klik pada book di notepad yang telah anda buat menjadi ***.bat . Lalu akan muncul tulisan are we certain wish to close a folder?(Y/N). Ketik “y” dan tekan come in untuk yes dan ketik “n” lalu tekan come in untuk no. Sekedar informasi tulisan are we certain wish to close a folder? yang ada pada book awal (default) bisa kita ubah sesuai keinginan kita. Seperti : apakah saudara yakin ingin mengunci printed matter ini? dan sebagainya.
8. Jika yang anda simpan adalah record penting, usahakan record yang anda simpan ini jangan sampai didelete oleh orang lain. Anda bisa mengantisipasinya dengan mengaktifkan fasilitas hidden record dan tidak menampakkan file-file yang ter-hidden sehingga orang lain tidak bisa menghapus record anda.
Selesai.. sumber : ihsans.blogspot.com

Tentang Thaliban


Sepeninggal pemimpinnya Osama bin Laden, Al-Qaeda diperkirakan hancur. Akibat lemahnya kepemimpinan dan perubahan lingkungan karena di bawah kepemimpin baru Ayman Al-Zawahri [baca: Al-Zawahri Jadi Pengganti Osama bin Laden].

Beberapa orang menggambarkan Zawahri sebagai otak Al Qaeda. Sementara yang lain menganggapnya sebagai bayangan Bin Laden, yang tidak berkarisma seperti Bin Laden dalam mengorganisir, memobilisasi atau mengatur rapat dengan pengikutnya.

"Zawahiri adalah pemimpin sebenarnya Al Qaeda yang mengelola pekerjaan sehari-hari ketika Bin Laden dijadikan sebagai kepala simbolis," ungkap Samir Seif el-Yazal, pusat studi strategis dan politik Mesir.

Ia bepergian ke Pakistan pada pertengahan 1980-an. Di sana, ia bertemu dengan Bin Laden dan bergabung bersama-sama melawan pendudukan Soviet ke Afghanistan. Selama waktu kedua diperintah dalam Al-Qaeda, Zawahiri telah muncul dalam puluhan video dan kaset ketika Bin Laden terus menyembunyikan dirinya di daerah pegunungan antara perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

Muhammad Abd el-Salam, kepala keamanan regional dan program pengawasan senjata di Pusat Al-Ahram untuk Studi Politik dan Strategis, berpendapat bahwa Al-Qaeda tidak akan menikmati peran dalam memimpin organisasi. Sementara itu, pertumbuhan lingkungan paham Al Qaeda juga mulai berkurang.

Abd el-Salam mencatat bahwa terorisme mulai kehilangan daya tarik di antara orang-orang Arab setelah rezim-perubahan gerakan telah mencapai keberhasilan dengan cara yang damai. Gerakan di negara-negara Arab didorong oleh keinginan untuk negara sekuler demokratis daripada satu agama