Jumat, 22 Juni 2012

BBC Media Pembohong opini Dunia

Kembali, media BBC Inggris tertangkap basah dan tanpa malu-malu mencoba membuka jalan dan menjual harga murah penyerangan tentara NATO ke Suriah. Dengan menggunakan foto lama anak-anak Irak yang meninggal dunia tahun 2003, BBC mencoba meyakinkan dunia bahwa mereka adalah korban serangan biadab pemerintah Suriah di kota Houla 25 Mei, pekan lalu.

Dalam laporan yang dikeluarkan beberapa jam setelah pembantaian itu, BBC menggunakan foto yang sebenarnya pertama kali dipublikasikan lebih dari sembilan tahun silam dan diambil di Al Musayyib, Irak. Gambar tersebut menunjukkan seorang anak kecil melompati mayat ratusan anak-anak Irak yang dipindahkan dari sebuah kuburan massal untuk diidentifikasi.

Sementara judul laporan yang digunakan oleh BBC untuk menggambarkan citra kebiadaban tentara Suriah, menyatakan bahwa gambar ini diberikan oleh aktivis di Suriah dan "diyakini sebagai tubuh anak-anak yang tercincang dan tengah dalam proses pemakaman di Houla".


Tetapi tetap biadab. Setelah mengetahui bahwa "kesalahan" itu terungkap, BBC hanya sedikit mengubah artikel asli mereka, dan tetap menolak mencabut pemberitaan bohong itu.

Pertama kali fotografer yang mengambil gambar asli tersebut adalah Marco Di Lauro, dan diposting di halaman Facebook-nya, dikatakannya, "Seseorang menggunakan foto saya sebagai propaganda terhadap pemerintah Suriah untuk membuktikan pembantaian." Kata Di Lauro kepada Telegraph London, dan dia sangat "terkejut" ketika yang menayangkan adalah BBC sementara media itu gagal mengidentifikasi keaslian gambar.


"Hal yang membuat saya benar-benar takjub adalah bahwa organisasi berita besar seperti BBC ternyata tidak mampu memeriksa sumber gambar dan bersedia begitu mempublikasikan gambar yang dikirim oleh seseorang tanpa tahu menahu identitasnya, apakah aktivis, jurnalis warga bisa atau apa pun," kata Di Lauro kesal dilaman info war.


Informasi seputar pembantaian di Houla jelas menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh pasukan bayaran dan pembunuh berdarah dingin, dan bukan berasal dari tembakan tank-tank dan artileri pemerintah Suriah. Video rekaman dari korban anak-anak yang ditayangkan menunjukkan adanya luka tembak senapan di wajah dan luka bekas tusukkan pisau dan sama sekali bukan akibat tembakan artileri dan tank.


Karena jika tubuh tersebut ditembak oleh tank kelas berat sebagaimana media massa Barat gambarkan, maka jasad-jasad tersebut dipastikan berserakan dan terlepas dari tubuh-tubuh mereka . Namun video yang ditayangkan menujukkan tak satu pun dari jasad korban yang menampakan tubuhnya tercerai berai dan terlepas dari anggota badan. Tubuh dan jasad itu utuh sempurna, dan yang nampak adalah luka tusukan pisau dan bukan bombardir tank-tank kelas berat pemerintah Suriah.

Seperti yang dilaporkan Russia Today, "Banyak korban yang teridentifikasi akibat eksekusi pada titik rongga pernafasan," suatu fakta yang tidak konsisten dengan penjelasan bahwa tank-tank pemerintah membombardir dan kemudian menjatuhkan tanggung jawab pertumpahan darah tersebut ke pundak pemerintah Suriah.


Ini jelas menujukkan aksi brutalitas pasukan teroris didikan Aliansi Poros Setan, Saudi Arabia, Qatar, Turki, AS dan Israel. Mereka semua bertanggung jawab atas berbagai macam pemboman mematikan di Suriah yang menewaskan puluhan orang, mereka bertanggung jawab atas pembantaian di Houla.

Mengapa di bumi Suriah, pemerintah sendiri ingin membunuh anak-anaknya? Alasan logis apa yang mengharuskan pemerintah Suriah melakukannya? Mengapa pemerintah melakukan dengan cara kejam seperti itu? Apakah pemerintah Suriah tidak pernah memahami jaminan menarik dari itu semua? Apakah pemerintah tidak memahami arti kecaman dunia internasional? Apakah pemerintah Suriah terlalu bodoh kemudian memanggil intervensi pasukan asing di sana?

"Siapa yang benar-benar beruntung dan memanfaatkan kekejaman tersebut? Dan siapa yang tidak buntung? Tentu yang beruntug adalah para pemberontak dan teroris didikan Arab Saudi dan Qatar, dan sangat jelas bahwa manfaat pembantaian itu kembali ke AS, Turki dan Israel!.


Sementara pemerintah Suriah dipastikan buntung! Bukankah selama ini yang disalahkan adalah pemerintah Suriah? Apakah  masuk akal jika dibalik horor terbaru itu adalah pemerintah Suriah!.

Apa pun kebenaran di balik kejadian horor akhir pekan lalu, media massa sekali lagi menghamba diri, memegavonkan dan menjadi pejuang bagi mesin-mesin propaganda Aliansi Poros Setan.


Ini bukan pertama kaliya media Inggris dan Barat sengaja memanipulasi kebenaran yang kemudian diklaimnya sebagai kebenaran tunggal. Dan kemudian dengan itu menggambarkan pasukan Assad dengan kejamnya tanpa pandang bulu bahkan membunuh bayi dan anak-anak tak berdosa. Anak-anak mereka sendiri.

Pada bulan Februari lalu, London Independent juga pernah melaporkan, bahwa "pasukan keamanan Presiden Assad tanpa pandang bulu membunuh banyak bayi yang baru lahir di Homs."


Seperti dokumentasi yang bertebaran di dunia maya, sumber dari klaim ini tidak berasal dari Suriah namun dari London!, dari sebuah organisasi bersayap yang media sebut dengan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), yang merupakan sayap lobi untuk Kantor Luar Negeri Inggris.


Sebuah alat propaganda palsu dan menuduh pemerintah membunuh bayi dan anak bukanlah hal yang baru di Timur Tengah.


Dan buktinya adalah invasi AS di Irak. George W Bush seorang presiden gila perang yang membuat cerita palsu dan bohong bom nuklir sebagai jutifikasi penjajahan berdarah-darah pasukan AS di Irak. Dan sekali lagi, BBC dan mesin propaganda Barat sebagaimana Al-Jazeera dan Al-Arabia sama-sama membuat pabrik berita kepalsuan. [Islam Times/on]

0 komentar:

Posting Komentar

komen disini