Aku hanya menutur kata ditempat ini, sebagai tempat keluh dan kesah dan tempat menyimpan kekesalan kesalahan dan dosa yang telah aku perbuat.. Aku tau selama ini bayak dosa yang telah aku perbuat kepada manusia yang dekat denganku. Terlebih kepada seorang adikku yang slalu membimbingku menju ke arah yang lebih baik
Adek.. Bukan akhe tidak berusaha dan menuruti apa yang adek sarankan, tapi jiwa akhe tidak menentu. Entah kenapa dek, persoalan terus melanda diri ini. Dosa terus ku perbuat bail sengaja maupun tidak sengaja, karena aku mulai jauh dari agama, akhe mulai berani meninggalkan shalat, mempermainkan orang lain.
Dek. Akhe mohon diperbanyak maaf. Kilafku memang kadang sengaja dan kadang tidak sengaja kepadamu, tidak ada maksudku menyakiti orang lain lebih-lebih diri adek. Engkau orang yang paling dekat denganku, engkau adek yang sejak kecil telah bersama dalam menempuh kehidupan di penjara suci ini.
Keluhku memang sangat banyak dan penuh dengan persoalan, kesalahn yang aku perbuat bukan karena orang lain, tapi karena diriku sendiri. Dalam jiwa ini masih ada kata dan harapan untuk berubah. Jiwa ini masih ada rasa untuk berubah kearah yang lebih baik. Tapi akhe tidak sanggup bila tidak ada yang yang menolong dan memotivasiku setiap saat dan menuntunku menuju jalan yang baik dan benar menurut agama ini..
Aku tidak tau lagi harus berbuat apa../? Kemalasanku untuk berbuat mulai berakar kuat membalut jiwaku dan mengikatku dengan kekuatan yang sangat sulit untuk aku putuskan dan lepaskan dari dorongan ini. Aku bagaikan orang yang tersest ditengah padang pasir, tidak tau arah menuju kemana, kehausanku mulai terasa, penolongku mulai tiada. Aku terhempas sedangmatari trus menikuti seolah aku mau diadili. Keringat mulai bercucuran. Tapi hujan tidak bernah turun, ain makin menjauh langkah mulai goyang, mata makin memudar, kerongkongan mulai mencekik. Yang aku butuhkan hanyalah air dan makanan dek...? Untuk mempertahankan hidup mulai mencari kehidupan yang baru..?
0 komentar:
Posting Komentar
komen disini